“Pembagian nasi Ini murni dari anggota komunitas, tidak ada donatur mana-mana. Misalnya, ibu ini bawa nasi, yang lainnya bawa lauk pauk. Kalau yang tidak bisa datang ke lokasi, mereka biasanya memberikan uang dan digunakan untuk keperluan berbagi nasi ini” ucap Nur, Jum’at (21/02).
Nur mengatakan, dalam setiap minggunya saat pembagian nasi, rata-rata hitungannya sampai 200 porsi makan. Selama dua bulan kebelakang, kata Nur, tempat pembagian awalnya di alun-alun Garut, namun karena lokasinya mungkin banyak kegiatan, petugas keamanan tidak memberi ijin tempat dan menyuruh untuk pindah lokasi.
“Setelah mencari-cari, Alhamdulillah kami diberi ijin di halaman Islamic Center ini, dan pembagian disini baru dua kali,” kata
Nur juga mengajak, untuk masyarakat Kabupaten Garut yang peduli kaum duafha dan mau bareng-bareng bersedekah dengan kami, bisa menghubungi kami dan bergabung di komunitas Makyangfha.
“Harapan saya kepada Pemerintah Daerah, mohon dukungannya apabila ada komunitas seperti kami ini, seperti kemarin kami bingung disuruh pindah dari alun-alun tapi tidak menyarankan pindah kemana, namun Alhamdulillah kalau untuk kebaikan selalu ada jalan, ada ijin di halaman Islamic Center, kami bisa berbagi disini sekarang,” pungkasnya. (Ndy)
Komentar ditutup.