Pertamina melalui Sales Branch Manager Rayon V Bandung Arthur Kemal menjelaskan, LPG 3kg hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin. Untuk UMKM dapat beralih ke LPG non subsidi seperti Bright Gas 5,5 kg, 12 kg serta LPG 50kg.
“Pengusahan ternak ayam dilarang menggunakan LPG non subsidi dan harus beralih menggunakan yang subsidi,” ujarnya, Selasa (12/11/2019).
Arthur menjelaskan, penggunaan LPG non subsidi 12kg & 50kg untuk pemanas di peternakan mempunyai beberapa keunggulan, yakni lebih efisien dalam operasional karena isinya lebih banyak sehingga tidak perlu bolak-balik melakukan penggantian.
“Konsumen yang berminat untuk beralih ke LPG non subsidi pun dapat membeli refill gas saja sehingga lebih efisien. Untuk tabungnya, konsumen dipinjamkan oleh agen,” ucapnya.
Selain itu, Arthur menuturkan, untuk agen wilayah Garut juga dapat memberikan fasilitas pengantaran khusus kepada para konsumen LPG non subsidi. Kata Arthur.
Hiswana Migas Garut & Pertamina juga menawarkan program trade in, yakni penukaran tabung LPG subsidi dengan LPG non subsidi dengan hanya membayar harga refill.
Sementara Ketua Hiswana Migas DPC Garut, H. Iday Hidayatullah mengatakan, kami pengusaha agen LPG fokus menyalurkan LPG subsidi agar tepat sasaran kepada masyarakat miskin.
Dalam sidak ini, Pertamina & Hiswana Migas menggandeng beberapa perwakilan instansi Pemda Garut yakni dari Sekretaris Daerah, Dinas Perindustrian & Perdagangan, Asda II, Satpol PP serta agen LPG non subsidi. (Firman)***
Komentar ditutup.