Peserta Lomba Menulis Surat Untuk Bupati Garut, Sagita : Ini Ruang Demokrasi Diatas Kertas, Pena Menjadi Mikrofon

FOKUS665 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Pelaksanaan lomba menulis surat untuk Bupati Garut yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI dan HUT Ke-279 Pos Indonesia diikuti oleh seluruh pelajar di Kabupaten Garut. Pelajar yang mengikuti lomba ini terdiri dari tingkat SD, SMP hingga SMA/Sederajat, dan berasal dari berbagai sekolah negeri dan swasta.

Bertemakan “Harapan dan Gagasan untuk Membangun Garut Hebat”, lomba menulis surat yang menjaring ribuan siswa ini menghasilkan kritik-kritik yang membangun untuk pemerintah daerah, hal ini tentunya disambut baik oleh Pemerintah Kabupaten Garut sebagai acuan dan arah pembangunan saat ini dan masa akan datang.

Lomba menulis surat yang digagas Pemerintah Kabupaten Garut melalui Dinas Komunikasi dan Informatika bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia ini, merupakan salah satu kegiatan penting untuk meningkatkan literasi dan minat menulis di kalangan pelajar, generasi muda penerus bangsa.

Surat dari Sagita untuk Bupati Garut

“Melalui kegiatan ini, para pelajar didorong untuk aktif membaca dan mengasah kemampuan menulis, mereka merupakan bagian penting dalam pembangunan dan bisa ikut berperan melalui aspirasi yang disampaikan. Lomba ini sebagai sekelumit upaya Pemkab Garut meningkatkan literasi anak serta mencerdaskan bangsa,” ujar Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP), Dang Sani Imansyah, Selasa (19/08/2025).

Dalam kesempatan tersebut, salah seorang siswa SMAN 4 Garut Kelas X-11, Sagita Aurellia Mutaqin, yang juga turut serta dalam perlombaan Menulis Surat Untuk Bupati mengangkat cerita dari desa-desa terisolir atau wilayah yang sering luput dari perhatian, dimana jalan terputus, sekolah terbatas, dan layanan publik sulit dijangkau.

“Menulis bagi saya adalah cara melaporkan fakta dari lapangan sekaligus mengetuk pintu hati pemimpin agar melihat sisi lain dari daerah yang beliau pimpin. Menjadikan desa terisolir sebagai prioritas nyata. Saya berharap agar akses jalan dibuka, fasilitas publik hadir, dan peluang ekonomi mengalir hingga ke titik terjauh. Kemajuan sejati diukur bukan dari pusat kota yang gemerlap, tetapi dari ujung wilayah yang tak lagi gelap,” ungkap Sagita.

Dia menuturkan, sebagai penulis, dirinya berharap menang dalam lomba ini. Kata Sagita, bukan sekadar mengejar penghargaan, tetapi agar pesan yang dibawa bisa terdengar lebih luas, mendapat perhatian, dan mendorong langkah nyata dari pemangku kebijakan, tukasnya.

“Lomba ini adalah ruang demokrasi di atas kertas. Pena menjadi mikrofon, kata-kata menjadi suara rakyat. Di sinilah ide, fakta, dan kepedulian bertemu untuk memberi arah pada pembangunan. Lomba ini bukan sekadar ajang kreativitas, tapi panggung untuk menyampaikan kenyataan, menggerakkan perhatian, dan mendorong aksi. Karena setiap kata yang lahir dari kepedulian memiliki kekuatan untuk mengubah arah kebijakan,” pungkas Sagita.

Acara Lomba Menulis Surat Untuk Bupati yang berhadiah total Rp5 juta dimulai sejak dibuka pendaftaran pada 7 Agustus 2025 sampai dengan hari ini, 19 Agustus 2025. Adapun surat ditujukan langsung ke Bupati Garut di Gedung Pendopo Jalan Kiansantang No. 2 Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota. Selanjutnya, semua karya yang masuk akan dikumpulkan oleh panitia untuk dilakukan tahapan penilaian dan penjurian.***

Komentar