Pantauan hariangarutnews.com, ribuan warga pejalan kaki dan yang menggunakan kendaraan bermotor dari masing-masing desa membawa berbagai kreasi seni dan budaya khas 17-an. Kepadatan terjadi dari mulai jalan wilayah Desa Keresek hingga arah alun-alun Kecamatan Cibatu. Melalui kostum-kostum beragam, masyarakat ini mencerminkan keanekaragaman budaya dan kekayaan Indonesia.
Peserta karnaval mengenakan berbagai macam kostum, membawa kreasi seni budaya, aneka hasil bumi atau pertanian, makanan olahan, khas desanya masing-masing. Adanya karnaval ini juga menyedot animo warga masyarakat untuk menyaksikan di sepanjang jalur yang akan dilintasi. Tak hanya itu, pengguna jalan yang tengah melintas memilih untuk berhenti dan sangat antusias melihat keseruan berbagai ragam penampilan peserta Karnaval.
“Alhamdulillah sekarang rame lagi karnaval setelah beberapa tahun kebelakang sepi karena pandemi Covid-19. Saat ini warga merasa senang bahagia bisa kembali melaksanakan pesta kemerdekaan,” ujar Wawan (34), salah seorang warga peserta karnaval dari Desa Wanakerta Kecamatan Cibatu.
Wawan menyebutkan, kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menanamkan jiwa nasionalisme, patriotisme dan cinta tanah air, serta supaya peserta anak-anak muda mengetahui perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan. Selain itu, kata Dia, karnaval tersebut adalah wujud rasa syukur atas kemerdekaan yang telah 78 tahun hingga saat ini.
“Karnaval kemerdekaan ini tidak hanya sekadar perayaan seremonial, tetapi juga merupakan wujud nyata dari semangat nasionalisme dan cinta terhadap tanah air. Kita isi kemerdekaan, mengingat para pejuang-pejuang terdahulu yang telah gugur saat berjuang. Kita harus bersyukur dan menikmatinya. Panas sedikit saat ini tak sebanding dengan perjuangan pahlawan dulu,” pungkas Wawan. (T Supriatna)
