Helmi menuturkan, menanam pohon sama dengan membangun optimisme masyarakat. Karenanya, sambung ia, perlu upaya keras untuk menjaga apa yang telah ditanam. Kolaborasi menjadi sangat penting dalam upaya menjaga tanaman yang ditanam agar tumbuh dan memberi manfaat bagi masyarakat banyak.
Helmi sendiri secara khusus memberi amanat kepada Forkopimcam dan pengurus Pramuka Kwaran Cibalong untuk memonitor rutin pohon mangrove yang telah ditanam.
“Ketua Kwaran saya minta dipantau ini setiap hari, camat seminggu sekali, saya sebulan sekali pantau ini. Saya ingin pastikan yang kita tanam saat ini bisa tumbuh besar,” katanya.
Helmi berharap, Tagana bisa terus melakukan upaya-upaya penambahan jumlah pohon mangrove yang ditanam mengingat panjangnya garis pantai di wilayah Garut Selatan.
“Saya ucapkan terima kasih ke Tagana, mudah-mudahan bisa terus membantu,” ungkapnya.
Helmi mengingatkan, hutan mangrove di garis pantai selatan Garut, merupakan hutan Sancang terbesar yang ada di garis pantai selatan Jawa Barat. Namun, imbuh Helmi, hutan mangrove tersebut saat ini terkonsentrasi di wilayah Cagar Alam Sancang.
“Saya dapat laporan hutan mangrove di Garut itu paling luas, hanya adanya di Sancang, saya ingin ada hutan mangrove di sepanjang pantai Garut Selatan,” tandasnya.
Sementara, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut, Ade Hendarsyah, yang juga selaku Wakil Ketua Bina Muda Kwarcab Kabupaten Garut, menyampaikan, 20 ribu bibit pohon mangrove bantuan dari Kementerian Sosial melalui Tagana saat ini, rencananya akan disebar ke empat kecamatan yaitu Cibalong, Cikelet, Pamengpeuk dan Mekarmukti.
“Namun, melihat panjangnya garis pantai yang ada, jumlah bibit pohon tersebut masih sangat kurang. Karenanya, untuk tahap pertama ini penanaman di konsentrasikan di Kecamatan Cibalong dan Pamengpeuk,” kata Ade.
Ditempat sama, Ketua Forum Komunikasi Tagana Jawa Barat, Dadang Wahidin menyampaikan, kesuksesan program penanaman mangrove saat ini, akan diikuti oleh program lain dari Kemensos. Karenanya, Dadang sepakat kolaborasi menjadi kunci keberhasilan dari penanaman mangrove saat ini.
“Tagana pusat memiliki labolatorium mangrove di Kabupaten Kebumen Jawa Tengah untuk penelitian mangrove. Karena, penanaman mangrove saat ini telah menjadi salahsatu upaya mitigasi bencana alam,” pungkasnya. (YB)
Komentar ditutup.