“Pada tanggal 29-30 November 2019 kegiatan akan kami isi dengan kegiatan Expo Kreativ yang melibatkan UMKM dari Kabupaten Garut, Usaha Kecil menengah ( UKM) kuliner, kerajinan khas Garutan, Dan Usaha Mikro kecil Menegah (UMKM) Mitra binaan Disperindag dan Dinas Koperasi. Dan kegiatan Sarasehan kita bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Disparbud, selain itu mudah-mudahan kalau ada waktu kita isi dengan kegiatan sosial lainnya,” kata Ilham (19/11).
Dilanjutkan Ilham, kegiatan sarasehan budaya yang pesertanya itu akan diikuti oleh kurang lebih 300 peserta dari berbagai unsur Praktisi, Akademisi, dan para tenaga pendidik di sekolah. Selain itu akan melibatkan dari unsur pengusaha hotel Garut, kemudian sarasehan budaya kita mendatangkan narasumber dari tingkat Jawa Barat.
“Salah satu narasumber yang akan mengisi acara salah satunya dewan pendirian AMS yaitu Ki H DR Iwan Darma Setiawan Natapradja, M Sc C PA C Eth Mus. Dan narasumber yang kedua tokoh dari Jawa Barat Kebetulan juga tokoh budaya Sunda juga Drs Uu Rukmana M Si, termasuk beberapa narasumber dari Kabupaten Garut,” beber Ilham.
Ditambahkan Ilham, untuk kegiatan sarasehan kita berharap nanti ada sebuah rekomendasi hasil karya saresehan yang nantinya bisa menjadikan acuan khususnya kepada pemerintah terkait pelestarian kebudayaan Sunda. Budaya Daerah yang memang sekarang sudah mulai terkikis eksistensi dan keberadaannya.
“Akan ada beberapa pagelaran seni budaya Sunda, musik karinding karinding, kemudian ada debus Sunda, pertunjukan reptil dari kawan-kawan komunitas sabanda sariksa, bambu gila, jaipong, dalang cilik, kemudian atraksi sepeda BMX,” jelas Ilaham.
Hal Senada di sampaikan Dewan Pembina AMS Distrik 005 Garut Bambang Ali Basah, yang mengatakan bahwa tema kegiatan sarasehan “Tantungan Ki Sunda”, kegiatan
Ini adalah untuk mendorong program pemerintah dalam melestarikan budaya dan kearifan lokal serta upaya agar muatan lokal berbasis budaya Sunda di Kabupaten Garut, bisa terus terpelihara dan di kembangkan, potensi warisan leluhur budaya dan seni budaya sunda sebagai jati diri daerah harus tetap terjaga.
“AMS Distrik 005 Garut terus mendorong supaya kearipan lokal, budaya Sunda, seni budaya Sunda lebih di prioritaskan dalam pembagunan. Sehingga perioritas pembagunan tak hanya insprastruktur saja, namun karakter Positif budaya Sunda yang begitu besar harus menjadi prioritas pembagunan di kab Garut.
Sementara Ketua AMS Distrik 005 Garut Diki Hidayat, mengungkapkan bahwa, AMS akan merekomendasikan agar seni budaya Sunda di jadikan atau dimasukkan dalam kurikulum pendidikan Muatan Lokal (Mulok) yang kini mulai terabaikan. Anak-anak dari jenjang SD, SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi, di berikan bahan yang cukup untuk memahami wawasan budaya sunda dan mengimplementasikanya dalam kehidupan.
“Saya harap sarasehan budaya dapat melahirkan melahirkan rekomendasi yang dapat di jadikan acuan dalam pembagunan di daerah Kabupaten Garut, kata Diki Hidayat. (Irwan Wijaya)
Komentar ditutup.