“Selama ini bisa dibilang dekat. Jadi wajarlah kalau anggota seperti enggan melepaskan sosok pimpinan yang dikenal tegas namun sangat membumi seperti AKBP Budi. Biasanya beliau yang mengantar anggota yang purna tugas seperti ini. Dan sekarang beliau sendiri yang menjalaninya. Pasti jadi haru,” terangnya.
Suasana haru semakin terasa saat satu persatu anggota Polres Garut menyalami seraya memberikan ucapan. Bahkan terlihat beberapa kali, Kapolres yang sekarang menduduki posisi sebagai Irbid Itwasda Polda Jabar ini berusaha tegar dan menahan air mata.
Belum berhenti sampai disitu. Keharuan masih berlanjut saat pelepasan AKBP Budi Satria Wiguna dan Ibu, masyarakat Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kidul dan Pimpinan Pondok Pesantren Fauzan, Ceng Mujib, mengerahkan seluruh santrinya mengiringi kepergian AKBP Budi Satria Wiguna dengan membacakan shalawat.
Dalam kesempatan tersebut, Ceng Mujib mengucapkan selamat datang dan selamat bertugas kepada Kapolres Garut yang baru dan selamat jalan serta selamat bertugas kepada AKBP Budi Satria Wiguna di tempat yang baru.
“Kami atas nama tokoh ulama sangat menghargai pengabdian AKBP Budi Satria Wiguna selama bertugas selaku Kapolres Garut. Selama ini beliau telah berhasil menciptakan situasi yang kondusif di wilayah Garut ini. Dan akhirnya, kami ucapkan selamat bertugas di tempat yang baru untuk Kapolres lama AKBP Budi Satria Wiguna serta selamat datang kepada Kapolres yang baru AKBP Dede Yudi Ferdiansyah,” pungkas Ceng Mujib. (Igie)
Komentar ditutup.