Bappeda Garut Gelar Sosialisasi Penataan Kumuh Perkotaan Berbasis Masyarakat

SEPUTAR GARUT1,199 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Garut, gelar Sosialisasi dan Pelatihan Model Kolaborasi Penataan Kumuh Perkotaan Berbasis Masyarakat, di aula Desa Haurpanggung, Kelurahan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (26/09). Hadir perwakilan BAPPEDA Kabupaten Garut, Camat Tarogong Kidul, Akademisi Uniga, Holistika Institut, Pjs Kepala Desa Haurpanggung, Lurah dari Kecamatan Tarogong Kidul dan Garut Kota, BKM Desa Haurpanggung serta undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Camat Tarogong Kidul, Doni Rukmana dalam sambutannya mengatakan, sejak dirinya bertugas di Kecamatan Tarogong Kidul sebulan terakhir, telah melakukan kunjungan ke 7 desa dan 5 kelurahan yang ada di wilayah kerjanya tersebut. Hasil kunjungannya banyak ditemukan dilingkungan kantor desa dan kelurahan perlu penataan ruang terbuka hijau.

“Kantor jangan terlihat gersang, entah karena ini musim kemarau atau bagaimana,” ucap Doni.

Menurut Doni, Desa Haurpanggung adalah desa dengan kultur kota, kondisi padatnya pemukiman penduduk menjadi sempitnya ruang terbuka hijau. Sehingga diperlukan pemanfaatan pekarangan untuk pencanangan tersebut. Mulai dari lingkungan kantor-kantor desa dan kelurahan, bekerjasama dengan PKK. supaya jangan terlihat gersang.

Dilanjutkan Doni, penanganan masalah sampah lingkungan juga, ini harus ada inovasi dari kita semua, bagaimana mengelola sampah dengan baik, terpisahnya sampah yang memang terbuang dan sampah yang bisa di daur ulang menjadi kerajinan atau lainnya.

Sementara mewakili Bappeda Garut Efita Fitri Irianti EP MEc Dev, MPP, mengatakan kegiatan yang dilaksanakan adalah sosialisasi dan pelatihan model kolaborasi penataan kumuh perkotaan berbasis masyarakat ini.

“Saat ini kami bekerjasama dengan akdemisi dan komunitas. Hal pertama diharapkan dengan adanya penghijauan, suasana kumuh akan berkurang,” Ujar Efita.

Kemudian kata Efita, kumuh itu indentik dengan sampah, dalam hal ini kami menggaet dari Holistika Institut, yang mana akan memberikan pemahaman bagaimana pemanfaatan sampah kering dan basah yang nantinya terpisah sampah yang menjadi komos dan kerajinan.

Selanjutnya, dengan kondisi padat pemukiman penduduk, sengaja dihadirkan dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk memberikan sosialisasi tentang bahaya kebakaran, dan bagaimana penanganan kebakaran di wilayah padat pemukiman, pungkasnya. (Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *