“Kekeringan yang melanda membuat mereka tak menggubris keselamatan saat mengambil air, mereka bisa saja tertabrak kendaraan yang lewat. Air yang diambil warga adalah air dari saluran PDAM yang bocor, tepat dipinggiran jalan raya. Sedangkan pengajuan droping air bersih belum mendapatkan respons,” ungkap Chepi kepada awak media, Minggu (15/09).
Menurut dia, kekeringan mulai dirasakan warga Desa Cilawu sejak beberapa bulan yang lalu, warga mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Bocornya air bersih PDAM ini kemudian dimanfaatkan warga. Chepi mengaku langsung menghubungi kepala desa Cilawu segera mencarikan solusi untuk warga masyarakat yang kekurangan air.
“Dalam sehari mereka bisa dua hingga empat kali mencari air dari pipa yang bocor. Antrean panjang akan muncul saat dini hari. Mereka manfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari. Dari mandi mencuci hingga memasak dan minum. Maka itu kami bersama Kepala Desa sedang mencari solusinya,” pungkas Ketua GRIB Garut. (Ndy)
Komentar ditutup.