Dikatakan Deden, pagelaran organ tunggal yang diselenggaran RSU dr. Slamet Garut mencerminkan tidak memperlihatkan pemahaman akan keiningan pemimpin. Dalam merayakan HUT RI Ke 74, tidak semestinya digelar organ tunggal apalagi ditempat pelayanan kesehatan masyarakat. “Saya, menilai tidak memiliki etika jika bergembira ramai-ramai dangdutan,” cetusnya.
Ia berharap Bupati Garut, Rudy Gunawan, meberikan teguran terhadap para pejabat yang ada di RSU dr. Slamet Garut yang menjadi inisiator kegiatan tersebut. Jangan sampai, citra rumah sakit yang saat ini terus mendapatkan sorotan buruk, dengan adanya kegiatan tersebut memperburuk kembali.
“Harus diberikan sanksi, saat ini penilaian masyarakat terhadap pelayanan RSU dr. Slamet buruk. Seharusnya, menggelar acara untuk perbaikan pelayanan, misalnya dengan menyapa pasien yang sedang menjalani rawat inap. Bukannya menganggu mereka yang sedang berobat,” tegasnya.
Sementara Sekretaris DPC Partai Demokrat, Dadang Sudrajat, yang juga anggota DPRD Garut terpilih, menilai, kegiatan tersebut hanya uporia belaka. Tanpa mengedepankan kepentingan masyarakat Garut.
“Seharusnya panitia HUT RI di RSUD bisa menyelenggarakan acara puncak HUT RI yang bisa memotivasi pasen untuk lekas sembuh dan memotivasi tenaga medis meningkatkan kwalitas pelayanan terhadap pasen. Tidak elok disaat pasen yang membutuhkan istirahat dan sedang merasakan sakit terganggu dengan kegiatan tersebut,” katanya.
Akan lebih baik, kata Dadang, apabila kegiatan puncak HUT RI tersebut menyelenggarakan pengajian akbar dan doa bersama untuk kebaikan bangsa dan kesembuhan para pasien. Singkatnya.
Reporter : (Daus)***
Editor : Firdaus
Komentar ditutup.