“Karena itu kami sudah menyatakan sekarang siaga 1 dan kita terus melakukan langkah-langkah konkret di lapangan, termasuk diantaranya adalah bagaimana kita memberikan kerohiman terhadap ternak yang mati,” ucap Rudy.
Ia memaparkan, saat ini kondisi ternak sapi yang diobati sudah terus membaik, namun ada juga sapi yang mati akibat kasus PMK ini. Dalam menanggulangi hal tersebut, imbuh Rudy, pihaknya akan memberikan dana kerohiman bagi peternak yang termasuk kedalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial).
“Kami akan terus melakukan langkah-langkah konkret termasuk berkonsultasi dengan dewan yang terhormat di komisi masing-masing,” lanjutnya.
Dalam penyampaiannya, Rudy juga menjelaskan terkait APBD Kabupaten Garut Tahun Anggaran 2021, di mana terdapat surplus sekitar 34 miliar rupiah lebih.
“APBD Tahun 2021 pada intinya adalah sesuai dengan realisasi pendapatan yaitu 4,684 triliun rupiah lebih, yang dibandingkan dengan realisasi belanja sebesar 4,649 triliun lebih,” kata Rudy.
Terakhir, Rudy menegaskan, bahwa secara resmi laporan pertanggungjawaban APBD 2021 sudah mendapatkan audit dari Badan Pemeriksa Keuangan yang saat ini temuan-temuannya sedang ditangani oleh Inspektorat Kabupaten Garut.
“Insya Allah pada sebelum 60 hari semua akan dilakukan proses pembayaran, sedangkan terhadap sistem BPK memberikan dua catatan yaitu pertama pengelolaan BOS yang harus diperhatikan dan pengelolaan aset,” tandasnya.
Komentar ditutup.