Tambahnya lagi, Adapun materi yang diangkat oleh masing-masing pemateri diantaranya Kajian Politik Afirmasi (Ahmad Doli Kurnia Tanjung), Testimoni pelaksanaan Affirmative Action (Siti Mufatahah), Analisis Input proses Output Kebijakan Affirmative Action Pemilu Tahun 2014 dan Pemilu Tahun 2019 dalam Prospektif Akademik (Hurriyah), dan Kontrbusi Penyelenggara dalam Mendorong Afirmasi (Titik Nurhayat).
Sementara, daftar undangan yang mengikuti webinar lebih kepada peserta gender mulai, dari ketua dan anggota DPRD Garut dari utusan perempuan, partai politik peserta pemilu, organisasi kelembagaan, organisasi wartawan dan lainnya.
“Jika demokrasi mengabaikan partisipasi perempuan, tidak menanggapi suara perempuan dan membatasi perkembangan hak-hak perempuan, sesungguhnya demokrasi itu hanya untuk separuh warganya”, pungkas Dudi yang mengutif perkataan mantan wakil sekjen UN Women dan Presiden Chile, Michelle Bachelet. (Siti)**
Komentar ditutup.