HARIANGARUTNEWS.COM – Wilayah pesisir termasuk di dalamnya muara sungai merupakan zona ekosistem. Selain itu wilayah pesisir juga dipengaruhi oleh berbagai macam kegiatan manusia baik langsung atau tidak langsung maupun proses-proses alamiah yang terdapat di atas lahan maupun lautan. Keunikan wilayah pesisir juga tidak hanya dicerminkan oleh karakteristik ekosistem tetapi juga budaya pesisir yang berbeda dengan wilayah lainnnya.
Kabupaten Garut merupakan salah satu wilayah di Jawa Barat yang memiliki Wilayah Pesisir. Kawasan pesisirnya seluas 306.519 Hektar, dengan panjang garis pantai sekitar 83 kilometer, membentang dari timur di Kecamatan Cibalong, Pameungpeuk, Cikelet, Pakenjeng, Mekarmukti, hingga ke barat di Kecamatan Caringin.
Saat ini wilayah Pesisir Kabupaten Garut mengalami tekanan yang cukup berat terutama ekosistem mangrove dan pantai yang disebabkan faktor alam dan manusia. Hilangnya ekosistem mangrove dan pantai tentu akan memberikan dampak yang merugikan tidak saja kerugian yang bersifat biofisik tetapi juga kerugian yang bersifat sosial ekonomi.
Kerusakan ekosistem mangrove dan pantai di Kabupaten Garut mendorong FKPDAS Koorwil Garut bersama-sama PLN Peduli, PT PLN (Persero) Unit Induk Distrubisi Jawa Barat serta Yayasan Buana Hijau Sejahtera, Ngumbara Lembur melakukan Gerakan Desa Peduli DAS yang diwujudkan dengan Program Ngumbara Lembur Penanaman Pesisir Pantai dan Muara Sungai.
Acara yang digelar pada Kamis (30/01/2025) di Pantai Desa Samudra Jaya Kecamatan Caringin Kabupaten Garut ini dihadiri langsung PJ. Bupati Garut, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan, FK-PDAS Jabar, Unsur Forkopimcam Caringin, Ketua Apdesi Kecamatan Caringin, para kepala desa dan tokoh masyarakat setempat.
Dalam arahannya PJ. Bupati Garut, Barnas Adjidin menyampaikan pentingnya menjaga lingkungan kawasan pesisir dan Laut, karena apabila kondisi lingkungan ini terjaga maka manfaat kawasan pesisir tidak hanya bagi perlindungan daratan tetapi juga akan mendorong tumbuhkembangnya jasa lingkungan pesisir seperti wisata pantai, disamping menjaga kelestarian potensi perikanan tangkap.
“Oleh karena itu kawasan pesisir harus dijaga oleh semua pihak,” ujar Barnas dalam sambutannya.
Barnas Adjidin juga mengintruksikan agar para kepala desa dapat menjaga pohon-pohon yang sudah ditanam untuk dipelihara, kalau ada yang mati diganti sehingga Pantai Garut menjadi hijau. Dia juga menyampaikan contoh penghijauan yang juga diinisiasi PLN Peduli di Kawasan Pantai Karang Modang sekarang telah menjadi kawasan yang indah untuk berwisata.
Sementara GM PT. PLN, Agung Murdifi menyampaikan bahwa PT. PLN melalui Program TJSL-nya tentu merasa bersyukur atas konstribusi yang telah diberikan dan tentunya upaya ini perlu dijaga keberlanjutannya sehingga apa yang diberikan oleh PT. PLN dapat memberikan manfaat secara lestari.
Di tempat yang sama, Ketua FKPDAS, Uun Firmanti menyampaikan bahwa Forum FK-PDAS merupakan wadah koordinasi dan sinergi semua pihak dalam melakukan pengelolaan Daerah Aliran Sungai, sehingga DAS yang sehat dapat diwujudkan. FK-PDAS Koorwil Garut telah meluncurkan Program Desa Peduli DAS dan salah satunya targetnya adalah menghijaukan Desa-Desa Pesisir yang tersebar di tujuh Kecamatan.
“Harapannya hutan mangrove dan 83 km garis pantai di Kabupaten Garut dapat direhabilitasi, termasuk di daerah-daerah tangkapan air mudah-mudahan dapat direhabilitasi sehingga secara berangsur-angur lahan kritis di Kabupaten Garut dapat dikurangi,” tandasnya. (Ndy)