“Keterbatasan yang ada pada kami tidak menyurutkan semangat kami terus berkarya. Saya turut merangkul teman-teman disabilitas lainnya mendirikan Komunitas Disabilitas Kreatif. Ini wadah kami mengembangkan potensi. Selain itu, kita akan mendorong teman-teman dari kondisi tidak menguntungkan seperti stigma negatif, diskriminasi di hampir semua aspek, pengabaian hingga termarginalisasi dari arus pembangunan, menuju kehidupan yang lebih baik, dan diharapkan akan terwujud kehidupan masyarakat yang inklusi,” ujar Yessi kepada awak media, Jumat (13/12/2025).
Dalam kegiatan Peringatan Hari Disabilitas itu sendiri, kata Yessi, akan dilaksanakan peresmian nama Komunitas Diktif sekaligus Penandatangan secara simbolis dan peluncuran logo Diktif. Selain itu, panitia akan menyuguhkan video seluruh kegiatan dari karya-karya Komunitas Diktif, Bazzar, UMKM dan lainnya.
“Jadi intinya, Komunitas Disabitas Kreatif atau Diktif ini sebagai upaya pemberdayaan bagi penyandang disabilitas agar mereka bisa lebih mandiri dalam hal ekonomi. Penerima manfaat bagi program ini kami khususkan kepada penyandang disabilitas yang sudah memiliki usaha yang selanjutkan akan dilakukan pendampingan bisnis,” pungkas Yessi.
Sementara CEO Rihadi Prima Pertiwi Garut, yang juga Dewan Pembina Komunitas Diktif, Deden Nugraha, mengatakan penyandang disabilitas ini perlu dibangun untuk meningkatkan tumbuh kembang ekonomi kreatif bagi masyarakat yang memiliki kebutuhan khusus di tengah keterbatasan fisik.
“Penguatan pembangunan inklusif menjadi isu strategis saat ini dan terus dibangun dalam berbagai kegiatan. Salah satunya melalui sajian ruang kreasi disabilitas dalam Bazar produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Kami punya road map yang jelas, mulai dari pengenalan, pembinaan, sampai pelepasan atau exit program. Alhamdulillah dari program lama yang sudah dilepas sudah bisa mandiri,” tandas Deden Nugraha. (*)
