Dua Kandidat Sudah Kunci Tiket Calon Bupati Garut

FOKUS2,267 views

Oleh : Tata Ansorie, S.Kom | Pimpinan Umum Harian Garut News

Tak sengaja bertemu teman orang Tasik di sebuah rumah makan Padang. Tentunya bercerita soal pilkada yang sama-sama akan digelar serentak pada 27 Nopember 2024 tahun ini. Hanya saja suasana politiknya berbeda, para kandidat di Tasikmalaya disibukkan dengan konsolidasi terjun bertemu masyarakat di daerah-daerah. Sementara di Garut, para kontestan inten memenuhi undangan diskusi atau dialog yang digelar oleh berbagai komponen.

Para kontestan Tasik pun dominan diisi oleh para politisi dan tokoh, diantaranya Ketua DPC PDIP Ade Sugianto, Ketua DPC PPP Cecep Nurul Yakin, mantan Ketua DPRD Tasikmalaya Ruhimat, Ketua PCNU Atam Rustam, Ketua Apdesi Giri Pribadi, Wakil Ketua DPD Golkar Jabar Iwan Saputra, Ketua DPD Golkar Tasik Erry Purwanto, Anggota DPRRI Partai PKB Acep Adang Ruhiyat, Ketua DPRD Tasik Partai Gerindra Asep Sopan Al Ayubi, politisi PKB Iif Miftahul Paoz dan Dede Muksit Aly.

Di Garut sendiri para kontestan masih berseliweran mencari kepastian penentuan keputusan partai politik, terutama kontestan yang bukan kader partai.

Dari banyaknya kandidat, hanya dua orang yang telah memastikan sudah diusung dan mendapatkan mandat dari partai politiknya. Kedua sosok ini adalah H. Yudi Nugraha Lasminingrat yang tidak lain adalah ketua DPC Partai PPP Garut dan dr. H. Helmi Budiman juga sebagai ketua DPD PKS Garut.

Pantesan keduanya tak begitu wara-wiri di media, bahkan tak banyak ditemukan alat peraga di jalanan. Keduanya telah mengunci tiket menuju pilkada di masing-masing partainya.

H.Yudi Nugraha Lasminingrat merupakan putera tokoh kharismatik politisi Golkar yakni almarhum H. Maman Dani. Almarhum adalah salahsatu pendiri Golkar di Garut, pernah menjadi ketua Soksi dan menjadi anggota DPRD Provinsi Jabar dua periode, lalu anggota DPRD Garut satu periode.

Gen politik dari garis ayah dan gen ningrat dari ibu, membentuk Yudi menjadikan sosok yang humble, berkelas, dan jaringan yang luas. Tak heran kalau dirinya mampu menjaga kekuatan partainya, masih tetap salahsatu yang unggul di Garut. Bahkan selepas estapet kepemimpinan dari mendiang almarhum H. Agus Hamdani, tugas berat mempertahankan kursi legislatif DPRD Garut bisa dilakukan. Malahan suara untuk partainya bertambah.

Menghadapi pilkada bagi Yudi, partainya sudah dipersiapkan jauh sebelum pemilu pilpres dan pileg digelar. Modal tujuh kursi di parlemen dan kader semakin menguat, memantapkan dirinya untuk meraih kesuksesan di pilkada.

Kemudian dr. H. Helmi Budiman. Tentu bagi masyarakat Garut sudah tak asing lagi mengenal dirinya. Hasil survey internal terakhir, popularitas mantan wabup Garut dua periode ini, 90 persen penduduk Garut mengenalnya.

Kedua sosok yang telah mantap di masing-masing partainya, sedang mencari pasangan koalisi yang ideal. Tentu harus menunggu penetapan dari partai siapa yang akan direkomendasi oleh partai yang belum memiliki calonnya.

Hal yang menarik ada informasi pucuk pimpinan pusat Gerindra kabarnya mengintruksikan agar Gerindra dibawah, mengikuti koalisi nasional. Artinya tidak melakukan koalisi dengan PKS, PKB dan Nasdem. Padahal Gerindra di Garut cukup mesra dengan PKS juga Nasdem, tentunya politik bisa berubah.

Informasi terkini yang didapat, ada surat dari DPD Golkar Jabar yang ditujukan kepada Ketua Umum DPP Golkar terkait nama-nama Bacakada/Bacawakada DPD Golkar Jawa Barat.
Surat yang ditandatangani Ketua DPD Golkar Jabar DR.H.Tb Ace Hasan Syadzily, berisikan daftar calon kepala daerah dari Golkar ada empat nama yang diusulkan dari kabupaten Garut. Diantaranya, H.Nadiman, AKBP Ade Najmulloh, DR. Abdusy Syskur Amin dan Drs.H. Uu Saepudin, ST.

Artinya nama-nama lain yang digadang-gadang sedang berjuang untuk mendapatkan rekomendasi dari Golkar, ternyata tidak diusulkan oleh DPD Golkar Jabar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *