1.500 Relawan Intan Muda Se-Indonesia Dilantik, dr Helmi Budiman Apresiasi Kerja Keras Pengurus

FOKUS1,777 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Badan Pengurus Cabang dan Relawan Pelita Intan Muda Indonesia menggelar acara pelantikan bagi 1.500 Relawan Intan Muda di seluruh Indonesia. Acara ini juga menjadi momentum untuk melantik badan pengurus cabang baru. Acara pelantikan dilangsungkan di Sarana Olahraga (SOR) Ciateul, Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut, pada Minggu (03/03/2024).

Ketua Umum Pelita Intan Muda Indonesia, Ziad Ahmad Yunani, menyampaikan bahwa peserta hadir dari 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat secara offline. Juga hadir secara online, dari Lombok, NTT, Yogyakarta, dan Jakarta.

“Di tahun 2020, kami beranggotakan 28 orang dan kami mendirikan berita muda dengan niat memberikan manfaat kepada masyarakat. Alhamdulillah, Allah membantu dan doa kami untuk kemanfaatan yang semakin besar terwujud. Dari awal yang hanya 28 orang, kini sudah terdapat 1500 relawan yang tersebar di seluruh kota/kabupaten di Jawa Barat,” ujar Ziad.

Ziad juga menyampaikan harapannya untuk masa depan, bahwa pada tahun 2030, Pelita Intan Muda Indonesia akan menjadi salah satu lembaga filantropi terbaik ke-10 di Indonesia.

“Harapan tersebut bukan hanya khayalan semata. Kami memiliki langkah-langkah strategis yang akan kami lakukan, beralih dari menjadi lembaga penyalur bantuan menjadi lembaga pemberdayaan masyarakat dan pemuda. Kami percaya bahwa apa yang awalnya menjadi penerima bantuan dapat berubah menjadi donatur,” katanya.

Sementara, Pembina Pelita Intan Muda Indonesia, dr Helmi Budiman, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini serta kerja keras dari semua anggota dan jajaran pengurus. Ia mendorong agar semangat kerja keras dan konsistensi (istiqomah) terus dijaga untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

Helmi menyebut, Pelita Intan Muda merupakan sekelompok anak muda yang mempunyai semangat tinggi, yang rata-rata dari mahasiswa-mahasiswi Garut yang saat ini sudah berkembang bukan hanya mahasiswa dari Garut, tapi seluruh Indonesia.

“Ini bisa menjadi contoh bagi muda-mudi kita bahwa untuk mengabdi itu tidak perlu menunggu menjadi sarjana. Tidak perlu sukses dulu, tapi ketika muda, sedang berkarya atau merintis pun tetap mengabdi kepada masyarakat,” tutur Helmi Budiman. (Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *