Bupati Garut : Batik Garutan Harus Bisa Bersaing dengan Teknologi Modern

FOKUS1,854 views

Jadi strateginya, lanjut Rudy, karena adanya teknologi dan barang tiruan yang sudah begitu canggih. Strateginya, Batik Garutan harus menyasar kepada pembeli-pembeli tradisional yang cinta betul terhadap batik.

Di Garut sendiri kata Rudy, usaha para pembatik itu sedang menurun, kemudian untuk produksinya itu satu bulan setengah jadi pendapatannya sangat minim.

“Kalau pembatik itu di Garut memang sedang menurun, karena untuk satu batik saja para pembatik hanya dapat sekitar Rp800 ribu dalam 1 bulan,” ucap Rudy.

Rudy menyampaikan, saat ini pengrajin atau pembatik aktif di Garut itu tidak lebih hanya 200 orang saja.

“Untuk yang tadi diberikan penghargaan merupakan para pembatik aktif sekitar 56 orang dan mereka sudah mempunyai sertifikat,” tuturnya.

Selain itu, sambung Rudy, produksi Batik Garutan sendiri sudah tembus hingga ke luar negeri seperti Eropa, Asia dan yang lainnya.

“Di pasar Eropa batik itu bagus, biasanya bisa laku sekitar 200 Euro atau sekitar Rp3,4 juta, yang biasa Rp1,2 juta bisa naik sampai tiga kali lipat,” ungkapnya.

Makanya, imbuh Rudy, untuk meningkatkan daya beli batik di Indonesia Presiden Jokowi membuat Komunitas Pecinta Batik.

“Ya kita membuat komunitas pecinta batik, makanya bapak presiden melakukan itu untuk meningkatkan daya beli batik Solo, Jogja, Cirebon dan Batik Pekalongan,” kata Bupati Garut. (Jaya-Syarif)