Cerita Pedagang di Samarang Garut, Puluhan Tahun Jualan Es Krim Cingcau

SEPUTAR GARUT2,392 views

“Awal mula berdagang itu, di Bandung pada tahun 1979 memulai produksi cincau yang dijual kisaran harga 15 sampai 25 rupiah. Berdagang keliling dengan menggunakan gerobak pikul hingga tahun 1988. Dari tahun 1988 mulai berdagang menggunakan gerobak dorong hingga tahun 2015. Dan menggunakan kendaraan motor pinjaman dari tahun 2015 sampai saat ini,” jelas Endang.

Endang memproduksi cincau oleh sendiri tanpa bantuan guru (otodidak). Dari pengakuannya, sejak tahun 1982, Endang menikah dengan perempuan asal Garut, lalu menetap di Garut. Di tahun 2015, usaha Endang mulai ada perkembangan dan dalam usahanya dibantu oleh menantunya.

Sementara menantu dari Endang, Sunar, mengaku selama 8 tahun berjualan dan bermodalkan hanya Rp250 ribu. Untuk bahan baku, ia membeli daun dari pasar sebanyak 2 kilogram. Jenis daun yang bagus yaitu hijau yang masih agak agak muda.

“Setelah siap olahan cingcau-nya saya memulai berdagang pada pukul 10 pagi. Alhamdulillah penghasilan perhari kisaran Rp150 ribuan,” kata Sunar.

Terpisah, salah seorang pembeli, Agna (17), mengaku kerap beli es cingcau buatan Endang.

“Rasanya enak dan sudah langganan, dan menurut saya dengan harga Rp3 ribu sudah sepadan sih,” ucap Agna. (Tim-HGN)