Siska mengatakan, ada empat hal amanat yang disampaikan Gubernur Ridwan Kamil melalui dirinya untuk para PW HIPPII Jabar. Pertama, adalah dalam hal bagaimana pelayanan terbaik untuk masyarakat Jawa Barat, keduanya dalam hal inovasi dan kolaborasi untuk mengatasi berbagai permasalahan kesehatan, termasuk salah satunya angka kematian ibu dan bayi, masalah stunting, lingkungan PHBS dan lain sebagainya.
“Yang ketiga adalah, bagaimana semuanya berinovasi dan berkaborasi, dan menjadikan persatuan dan kesatuan ini, untuk Jawa Barat lebih sehat lahir dan bathin,” tandas Siska.
Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada civitas kesehatan di Jawa Barat, karena saat ini bisa menurunkan angka Stunting dari 32% di tahun 2018, sekarang (2023) hanya 20,2%.
“Ada penurunan sebesar 11,3 persen, ini tentu saja berkat kerja keras dan kolaborasi dari semua pihak. Dan alhamdulillah juga penurunan ini lebih besar dari penurunan secara nasional. Angka ini dibawah angka nasional di tahun ini,” terang Siska.
Namun kata Siska, saat ini di Jawa Barat masih ada ‘PR’ bersama dan memerlukan kerja keras dan kolabirasi, karena harus menurunkan angka Stunting di bawah 14% di tahun 2024.
Terpisah, salah seorang pengurus HIPPII Jabar asal Kabupaten Garut, M Rofi Nurdin, sampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Jawa Barat yang telah mensupport, memfasilitasi tempat yang menurutnya sangat sakral untuk prosesi pelantikan.
“Ini menjadi catatan sejarah bagi saya secara pribadi. Dimana HIPPII Jabar bisa menggelar pelantikan di Aula Gedung Sate,” ucapnya.
Pria tambun yang kesehariannya bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut ini berharap, apa yang menjadi amanat Ketua PP HIPPII dan Gubernur Jawa Barat, bisa dilaksanakan sebaik mungkin, menuju Jabar Sehat Lahir Bathin. (Ndy)
Komentar ditutup.