“Dari momen tersebut memberikan motivasi dan semangat saya dan rekan-rekan di Migas untuk berkarya dan memberikan yang terbaik untuk kepentingan masa depan, baik secara individu maupun komunitas. Dan memberikan harapan agar ikut terlibat langsung, ikut mulai berkiprah untuk kepentingan masa depan bangsa dan negara. Mulai melek politik, karena pemuda saat ini akan menjadi estapet kepemimpinan kedepannya,” katanya.
Salah satu anggota Migas, Muhamad Angling Kusumah menuturkan, bahwa dengan adanya Migas ini, berharap para anak muda atau milenial bisa belajar mengenai pendidikan politik sejak usia muda. Dimana hal ini salah satunya berpengaruh positif untuk bangsa.
“Jadi mari kita sebagai anak muda milenial harus mampu menciptakan perubahan di dunia perpolitikan,” ungkapnya.
Sementara itu, Ahmad Bajuri menuturkan bahwa di era milenial saat ini, harus melihat potensi demografi penduduk bahwa usia milenial harus menjadi perhatian khusus karena untuk kemajuan masa depan bangsa dan negara.
Dosen Sospol ini juga mengatakan, anak muda harus ikut menentukan nasib kedepan negara Indonesia, harus ikut terlibat langsung jangan ada lagi kata anak muda males bicara politik, karena politik adalah bagian dari kehidupan semua warga negara.
“Mari kita sama-sama berdiskusi dan berpraktek, bagaimana sebagai warga yang punya hak dan kewajiban sesuai amanat dalam pembukaan Undang Undang 45,” tandas Ahmad Bajuri. (Ndy)
Komentar ditutup.