HARIANGARUTNEWS.COM – Pemerintah Kelurahan Pakuwon Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, gelar Pelatihan Penanggulangan Kebakaran bagi 55 anggota Satuan Relawan Kebakaran (Satlakar) yang terdiri dari para ketua RW, RT, Kader dan tokoh masyarakat setempat.
Hadir dalam acara pelatihan yang dilaksanakan di aula kelurahan tersebut, Kasi Pengurangan Resiko Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Garut dan tim pemateri, Camat Garut Kota dan jajaran, Lurah Pakuwon dan staf kelurahan, bhabinkamtibmas dan babinsa serta anggota Satlakar Kelurahan Pakuwon.
Lurah Pakuwon, Yoyo menyampaikan, diharapkan dengan sosialisasi yang dilakukan, dapat mencegah resiko bencana musibah khususnya kebakaran, apalagi kata dia Kelurahan Pakuwon memiliki penduduk yang cukup padat.
“Mudah-mudahan dengan pelatihan yang digelar saat ini, resiko kebakaran khususnya di Kelurahan bisa dicegah sedini mungkin,” harapnya.
Ditempat yang sama, Kasi Pengurangan Resiko Kebakaran Dinas Damkar Kabupaten Garut, Heri Susanto, menyampaikan apresiasinya kepada Lurah Pakuwon yang telah berperan aktif dalam pencegahan musibah kebakaran dengan digelarnya pelatihan bagi warga masyarakat melalui para ketua RW, RT dan Kader.
“Kadang yang terjadi di masyarakat itu, kebakaran bermula dari listrik, gas. Mungkin sekarang ini (pelatihan), teknis-teknis pengendalian apabila terjadi kebocoran pada gas. Ini yang ditekankan karena bukan barang langka untuk gas, hampir semua rumah menggunakan gas elpiji. kalau warga masyarakat tidak paham merawat gas elpiji, akan jadi pemicu terjadinya musibah kebakaran,” ujar Heri, disela kegiatan sosialisasi.
Makanya, lanjut Heri, apabila terjadi kebocoran pada gas dan apa yang harus dilakukan, apa yang mesti dipersiapkan dan bagaimana cara pengendaliannya.
“Hari ini kami latih perwakilan warga di Kelurahan Pakuwon, terlebih di Pakuwon ini sudah memfasilitasi dirinya berupa Alat Proteksi Kebakaran Api Ringan (APAR). Itu juga salah satu target atau materi yang kita sampaikan, bagaimana cara penggunaan APAR yang ada dilingkungan secara efektif dan efisien, karena itu durasinya sebentar hanya hitungan detik,” terang Heri.
Heri menjelaskan, APAR tersebut bisa dipergunakan secara maksimal dalam waktu tertentu dan mampu mengendalikan jangan sampai terjadi kebakaran yang lebih luas. Kemampuan masyarakat perlu diasah keterkaitan dengan alat proteksi kebakaran.
Kaitan masalah penyebab kebakaran dari arus pendek listrik Heri mengatakan, sebetulnya instalasi yang terpasang oleh ahli/konsuil itu sudah standar dan bersertipikat. Namun sambung Heri, ada kalanya karena kebutuhan masyarakat menambah instalasi dengan menggunakan kabel tidak standar.
“Ini yang kadang jadi pemicu, karena beda kualitas otomatis beda juga daya beban yang akan muncul di kabel. Kalau tidak standar, kelebihan beban biasanya panas, meleleh dan muncul percikan api,” jelasnya.
Diketahui, dari 11 RW dan 54 RT yang ada di Kelurahan Pakuwon, semuanya masing-masing sudah memiliki satu unit Alat Proteksi Kebakaran Api Ringan (APAR). (Ndy)