
Di Kabupaten Garut saat ini kata Rudy, penyebaran PMK ada di 12 kecamatan diantaranya, 3 daerah endemi dan 9 daerah yang diduga penyebaran PMK.
Ia juga menyebutkan, saat ini belum ada kebijakan masalah kompensasi, tapi lebih kepada penanganan pengobatan.
“(Di Garut) saat ini sudah hampir 1000 (kasus PMK),” ucapnya.
Bupati Rudy menjelaskan, kaitan dengan menghadapi masa Idul Adha atau Idul Qurban, penanganan saat ini adalah kebijakan Pemerintah Kabupaten Garut yakni dengan cara lock down, tidak boleh ada lagi sapi yang masuk dari luar.
“Kan biasanya Idul Adha itu, tigapuluh atau limapuluh hari sebelumnya, sapi itu sudah dikirim dari Jawa kesini. Nah oleh kita mau diadakan cek point di Malangbong,” katanya.
Kepada warga masyarakat, Rudy menghimbau, kalau ada sesuatu terjadi kaitan dengan PMK, segera melapor agar segera mendapatkan penanganan.
“Kalau ada apa-apa ada Call Center yang dibuat oleh Pemda Garut. Segera melaporkan, kalau seandainya tiba-tiba sapi-nya berbuih, tidak bisa makan, ada liur yang begitu banyak dalam mulutnya, segera lapor, kita akan datang kesana,” jelasnya.
Rudy pun menegaskan, hewan untuk qurban harus yang sehat, tidak boleh ada yang sakit. Karenanya, Pemkab Garut saat ini sudah menyiapkan dokter hewan.
“Sapi qurban harus yang sehat, yang tidak sehat tidak akan diloloskan untuk hewan qurban. Kami ada dokter hewannya nanti,” pungkas Rudy. (Ndy)
Komentar ditutup.