Jelang Idul Adha PMK di Garut Hampir Seribu Kasus, Bupati Sebut Akan Lock Down Pengiriman Sapi

HARIANGARUTNEWS.COM – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang kini melanda terutama hewan ternak kaki empat diantaranya, Sapi dan Kambing/Domba. Jelang perayaan Idul Adha 1443 Hijriyyah/2022 Masehi, Bupati Garut, Rudy Gunawan menyebutkan, akan mengambil kebijakan lock down pengiriman ternak tersebut dari luar Kabupaten Garut.

“Ini sudah dinyatakan kejadian luarbiasa, kita sudah koordinasi, TNI-Polri dilibatkan. Kami juga sudah menugaskan, ada enam dokter hewan yang sekarang ini penyembuhannya sudah ada, sudah menghasilkan ada 132 (ekor), tapi penyebarannya begitu cepat,” ujar Rudy, di Command Center Garut, Senin (23/05/2022).

Bupati Garut, H Rudy Gunawan SH MH MP

Di Kabupaten Garut saat ini kata Rudy, penyebaran PMK ada di 12 kecamatan diantaranya, 3 daerah endemi dan 9 daerah yang diduga penyebaran PMK.

Ia juga menyebutkan, saat ini belum ada kebijakan masalah kompensasi, tapi lebih kepada penanganan pengobatan.

“(Di Garut) saat ini sudah hampir 1000 (kasus PMK),” ucapnya.

Bupati Rudy menjelaskan, kaitan dengan menghadapi masa Idul Adha atau Idul Qurban, penanganan saat ini adalah kebijakan Pemerintah Kabupaten Garut yakni dengan cara lock down, tidak boleh ada lagi sapi yang masuk dari luar.

“Kan biasanya Idul Adha itu, tigapuluh atau limapuluh hari sebelumnya, sapi itu sudah dikirim dari Jawa kesini. Nah oleh kita mau diadakan cek point di Malangbong,” katanya.

Kepada warga masyarakat, Rudy menghimbau, kalau ada sesuatu terjadi kaitan dengan PMK, segera melapor agar segera mendapatkan penanganan.

“Kalau ada apa-apa ada Call Center yang dibuat oleh Pemda Garut. Segera melaporkan, kalau seandainya tiba-tiba sapi-nya berbuih, tidak bisa makan, ada liur yang begitu banyak dalam mulutnya, segera lapor, kita akan datang kesana,” jelasnya.

Rudy pun menegaskan, hewan untuk qurban harus yang sehat, tidak boleh ada yang sakit. Karenanya, Pemkab Garut saat ini sudah menyiapkan dokter hewan.

“Sapi qurban harus yang sehat, yang tidak sehat tidak akan diloloskan untuk hewan qurban. Kami ada dokter hewannya nanti,” pungkas Rudy. (Ndy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *