Kesal Jembatan Pelag di Sukaresmi Tak Kunjung Diperbaiki, Kepala Desa Tantang Pemkab Garut

FOKUS2,108 views

Sementara Saat berkunjung kelokasi bencana, bupati Garut Rudy Gunawan mengaku sangat prihatin dengan terputusnya satu-satunya jembatan penghubung di lokasi tersebut.

 

“Mau tidak mau harus dilakukan pembangunan jembatan secepatnya,” ucap Rudy Gunawan, saat itu di depan beberapa awak media dan sejumlah pejabat Pemkab Garut lainnya.

Tentu saja janji Bupati Garut sangat dinanti warga. Seperti yang disampaikan salah seorang tokoh di kampung Pelag, Ustad Kuswanda mengatakan, Bupati sempat menjanjikan akan segera melaksanakan pembangunan jembatan, agar roda perekonomian terus berjalan, namun sayang hingga kini tak terealisasi.

“Data dari desa ada 335 Kepala Keluarga terisolir akibat banjar bandang pada tahun 2021 lalu. Termasuk satu-satunya jembatan Pelag yang ikut roboh. Saat itu kami sempat kebingungan, kami berpikir waktu itu mungkin beberapa hari ke depan akan bisa bertahan, tapi setelah lama menanti janji Bupati yang tak kunjung datang kami merasakan dampaknya,” ungkapnya.

Kuswanda mengatakan, karena akses jembatan terputus, hasil tani yang siap dikirim ke luar daerah tertahan, bahkan sampai saat ini ratusan ton hasil tani dari Kampung Pelag harus dua kali pengepakan apabila hendak dijual ke pasar Induk.

“Pada kenyataannya, janji Bupati terkait rencana akan jembatan Kampung Pelag hingga hari ini tak pernah ada,” ungkap Kuswanda, Senin (25/04/2022).

Pantauan hariangarutnews.com, saat ini warga Kampung Pelag masih menggunakan jembatan darurat untuk penyebrangan, sekalipun bencana banjir bandang sudah lima bulan berlalu.

Sementara Kepala Desa Sukalilah Asep Haris, M.Pd kerap mendapat tudingan miring dan menjadi bulan bulanan sindiran warga. Padahal pihak Pemdes Sukalilah, kata Ia, kerap berkomunikasi dengan BPBD dan Dinas PUPR Kabupaten Garut, dan kedua instansi tersebut berjanji akan segera menindaklanjut.

“Kami cukup paham dengan karakter warga kami, mereka merasa jadi korban janji manis Bupati Garut. Warga Kampung Pelag mencoba mengkritisi Pemkab Garut dengan tulisan-tulisan di media sosial, bahkan sindiran-sindiran tersebut lebih sering ditujukan kepada saya. Kami sendiri bukannya tidak berupaya, kami pernah berkomunikasi dengan dinas terkait, namun pembangunan jembatan itu tak kunjung dikerjakan, entah apa kendala birokrasi yang menjadi hambatanya,” tandas Asep.

Dia melanjutkan, saking jengkelnya, dirinya pernah mengeluarkan pernyatan apabila Pemkab Garut tidak ada anggaran untuk pembangunan jembatan Pelag, asal dibuktikan dengan surat pernyataan, maka pihaknya akan mengambil langkah-langkah penyelamatan muka Pemkab Garut di mata warga Kampung Pelag.

“Kami bisa saja mengalokasikan Dana Desa untuk pembangunan jembatan tersebut asal ada kesepakatan dengan BPD dan Lembaga desa lainnya,” pungkas Asep Haris.

Saat hariangarutnews.com mencoba menghubungi Bupati Garut, Kadis PUPR dan Kalak BPBD untuk meminta klarifikasi terkait hal tersebut, sampai berita ini diturunkan belum ada jawaban. (Adam B)

Komentar ditutup.