Yuk Coba Paket Unik Sekata Se’i di Garut, Cita Rasa Asyik Tak Mengecewakan

FOKUS, GARUT KOTA, OASE1,900 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Berawal dari obrolan ringan empat sahabat yang masing-masing punya keahlian (expert), yang mana salah satunya ada yang cukup ahli dalam kuliner (memasak) dan bisa dibilang hasil olah masakannya cukup enak dan punya ciri khas tersendiri dan hal ini merupakan peluang untuk dimanfaatkan. Tentunya dari empat orang sahabat ini rembuk kesepakatan untuk membuat produk kuliner dengan nama awal “Sekata Se’i.

Pendiri Sekata Se’i, Rina Hadiyanyo didampingi, pendiri lainnya, Felly Camelia, Rina Wulansari dan Dea Melly, menuturkan, Sekata Se’i menjadi awal yang dimunculkan, karena melihat di Kabupaten Garut saat ini sangat sedikit. Kemudian memang kata Rina, ada juga pertanyaan, Se’i itu mahal, namun sambung dia, kembali lagi ke bagaimana melakukan pemasaran ke konsumen yang benar, dan memilih momen yang tepat sehingga tak ada kata yang disebut mahal.

Misalkan ketika makan siang, dalam semimggu sekali boleh dong satu kali makan yang enak walaupun nilainya lebih mahal sedikit, karena kita memang marketnya menengah keatas,” tutur Rina.

Seiring berjalannya waktu, lanjut Rina, akhirnya banyak rekan-rekan lain terlibat membantu. Dua minggu pertama, terjadi break even point karena mereka (konsumen penasaran). Perihal suka atau tidak, belum diketahui, namun yang pasti produk yang ditawarkan membuat penasaran komsumen. Sekata ini apa? karena baru, penjualan dahsyat, namun kemudian ada penurunan sehingga dirasa harus ada manuver baru.

“Kita ngobrol berempat bagaimana solusinya, ada lah salah satu teman. Kita bilang bahwa memang diakui tak ahli di bidang marketing, hanya ajakan-ajakan biasa sesama rekan untuk calon pembeli. Kita dikenalkan dengan ahlinya di marketing digital, Kang Graha, dikenalkan dengan yang namanya Rihadi. Kita komunikasi, bagaimana caranya, dan difasilitasi dan OK. Akhirnya ada lagi perkembangan,” ungkap Rina.

Karena Sekata ini nilai jualnya sedikit menengah keatas, kata Rina, penjualan pun tak kembali seperti awal-awal. Solusinya dirasa harus ada trobosan menu baru supaya konsumen tak bosan dengan harga sedikit lebih murah. Hingga keluarlah produk seperti burger, roti lapis dan sebagainya, dan kenaikan omzet pun kembali meningkat.

Rina menjelaskan, kalau untuk Sekata dalam produk kue-kue, sudah berjalan cukup lama. Tetapi untuk Sekata dalam bentuk Se’i (menu makan) baru di tangal 2 Bulan Pebruari 2022. Sementara, berbicara permodalan awal, sama sekali non badget tidak, namun ada kemudahan dalam bahan baku daging dengan cara mengambil dulu dan hanya sekitar Rp400-500 ribu yang tunai belanja modal.

Lebih lanjut disampaikan Rina, satu paket Se’i tersebut, ada nasi, daging se’i, sambel, daun singkong dan kuah, dan untuk varian daging se’i ada daging sapi, ayam dan lidah.

“Untuk paket matang kita baru di Garut, tapi kalau paket frozen sudah kirim ke Bandung, Jakarta, Serang dan Tasik,” ungkapnya.

 

Untuk produk kue sendiri, ada beberapa varian yang disajikan dan sudah banyak diterima dikalangan masyarakat konsumen. Dan tak tanggung-tanggung kue dari Sekata sudah sampai kirim paket ke luar negeri (Belanda) tapi masih personal, bukan perusahaan atau institusi. Namun si pemesan sendiri memiliki toko penjualan di Belanda dan meminta produk Sekata.

“Kita masukan produk ini ke personal dan instansi dan alhamdulillah, untuk makan siangnya atau rapat-rapat, sudah beberapa instansi memesan ke kita,” papar Rina.

Secara managemen, dari empat pendiri Sekata terbagi masing masing tugas, ada yang produksi, pembukuan, marketing dan satu selaku koordinator.

“Kalau bicara kenapa harus membeli produk kami, Sekata punya keunikan dari cara marinasi dan masak yang berbeda, pemilihan kualitas daging yang berbeda, itu menjadi konsisten dan keunikan kami terutama di sambel yang punya cita rasa berbeda dari yang lain, beberapa varian rasa, tergantung konsumen pilihannya apa, ini menurut kami,” tukas Rina.

Berbicara masalah harga, Rina menyebutkan ada variatif harga tergantung isi paket se’i yang diinginkan konsumen, ayam, daging sapi dan lidah, ini mulai Rp30 sampai Rp40 ribu. Dan kalau berbicara tentang kontribusi ke pemerintah dalam pengentasan jumlah angka pengangguran, tentunya Sekata bisa ikut membantu dengan penyerapan tenaga kerja.

“Kita saat ini masih produksi di rumah di Nusa Indah, next time kita buka toko, mudah-mudahan berkembang dengan baik, InsyaAllah. Makanya, cobain Sekata yuk, dijamin unik, rasanya asyik, tak mengecewakan, harga kompetitif, ada harga, ada rasa. InsyaAllah berkah, halal, the best,” tutup Rina. (Rens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *