“Diusia yang masih remaja mereka sudah belajar untuk saling mengasihi dan mengingatkan pentingnya mengenakan masker, terutama bagi kami para sopir yang sedang bekerja,” ujar Sobur, salah satu sopir yang diberi masker.
Aksi sosial ini bukan pertama kali dilakukan, sejak dikukuhkan pada tahun 2010, ekstrakurikuler BSMR selalu berada dibarisan paling depan perihal kegiatan sosial.
“Melalui sikap gotong royong, peduli, dan empati, kami berupaya sebisa mungkin untuk terus membantu masyarakat yang membutuhkan sesuai kemampuan kami,” kata pembina BDMR, Wildan Nurfahmi di dampingi Rizky Dwi Anugrah, S.Pd. dan Abdul Latif.
Wildan juga menuturkan, kegiatan rutin aksi kemanusiaan yang menjadi prioritas yakni Bhakti Sosial berupa galang dana untuk korban bencana, pembagian sembako, pembagian daging kurban, penyemprotan disinfektan, donasi untuk Palestina, dan menjadi relawan bersama BSMI pusat. Bahkan perwakilan peserta didik dari ekstrakurikuler BSMR pernah turun langsung untuk membantu korban bencana banjir bandang Sungai Cimanuk, Pameungpeuk, dan tsunami Banten.
“Dalam melakukan kegiatan, terkadang ekstrakurikuler BSMR melakukan kerjasama dengan intrakurikuler OSIS dan ekskul lainnya, seperti Rohis, Pramuka, dan PKS,” terang Wildan.
Ditambahkan Wildan, dengan menanamkan karakter peduli terhadap sesama sejak dini, peserta didik yang tergabung dalam ekskul BSMR diharapkan menjadi Pelajar Pancasila yang memiliki sikap gotong royong, kreatif, dan berdaya saing global. (YB)
Komentar ditutup.