Sang kakek diketahui bernama Abah Memed (85) yang sehari-hari berjualan sapu lidi. Ia tetap semangat, berjuang untuk menafkahi sang istri dan anaknya. Saat ditemui hariangarutnews.com, Abah Memed mengaku berasal dari Kampung Cinulang RT 02/02, Desa Cinulang, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.
“Kakek dagang sapu lidi dari kampung ke kampung jalan kaki. Dari Cicalengka berangkat jam empat pagi menuju Garut,” ucap Abah Memed, Rabu
Abah Memed mengaku, sapu yang terjual, paling laku dua atau lima ikat saja setiap harinya. Ia mematok harga persatu ikat sapu Rp10 ribu.
“Abah berjualan sudah lima belas tahun. Itu juga karena istri sudah sakit-sakitan, dulu abah kerja bertani menyewa tanah orang lain, semenjak istri abah sakit, tidak bisa lagi bertani dan beralih jualan sapu lidi,” ungkapnya.
Meskipun pendapatan tidak seberapa, namun Abah Memed tetap semangat berjualan dengan penuh kesabaran menjalaninya, karena dirumahnya keluarga menanti. Apalagi sang Istri sakit dan memerlukan pengobatan.
“Sapunya dibikin orang lain, jadi penghasilannya dibagi lagi, ya namanya jualan kadang ada yang beli kadang tidak. Kalau tidak ada yang beli saya tetap pulang ke rumah karena istri saya sakit,” pungkasnya. (Ndy)
Komentar ditutup.