Yadi yang berprofesi pedagang di warung/kios kecilnya ini mengaku, uang tersebut ia kumpulkan menggunakan plastik dan disimpan di etalase dagangannya. Menurut perhitungannnya, uang terkumpul mencapai Rp2,9 juta.
“Uang seratus ribu, sembilan belas lembar, yang limapuluh ribu, duapuluh lembar, jadi dua juta sembilan ratus,” ucap Yadi sambil menunjukan uang pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu yang sudah hancur dimakan rayap,” jelas Yadi, Selasa (20/07/2021).
Awalnya Yadi berencana, uang senilai Rp2,9 juta tersebut akan dibelikan kambing untuk qurban dai hari raya Idul Adha 1442 Hijriyyah. Namun tak kesampaian karena uang yang dikumpulkannya susah hancur dimakan rayap. Yadi juga menyebutkan, kurang lebih 9 bulan ia.mengumpulkan uang tersebut dan ia simpan di etalase di kiosnya.
Yadi pun sempat ke Bank Indonesia untuk menyampaikan dan menanyakan perihal kejadian yang menimpanya, ia berharap bisa menukarkan uangnya yang hancur tersebut. Namun kata Yadi, pihak bank menolak karena tingkat kerusakan uang kondisi kerusakannya cukup parah.
“Kata bank, enggak bisa (ditukar),” cetus Yadi.
Haya pilu yang dirasakan Yadi saat ini, namun setidaknya dia sudah bertekad mau berbuat amal baik. Ia pun tak putus asa, berencana menabung kembali agar bisa qurban di tahun depan. Musibah yang terjadi adalah pelajaran berharga bagi dirinya. (Ndy)
Komentar ditutup.