Untuk antisipasi agar kegiatan tetap berjalan, Koordinator Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut, Wahyu Kurnia menerapkan pola penyuluhan dengan sistem “Anjang Sono” kepada para kelompok tani.
“Terkait program penyuluhan itu di masa sekarang saat Covid-19. Sekarang ini banyak permasalahan, pertama kita lihat dalam kinerja penyuluh itu sendiri merasakan terhalang dengan sistem latihan dan kunjungan. Karena ada aturan tidak boleh berkumpul dengan jumlah orang banyak,” ujar Wahyu.
Makanya lanjut Wahyu, pola penyuluhan dilakukan dengan pola “Anjang Sono” kepada pengurus dengan jumlah terbatas, tidak mengumpulkan banyak masa. Keduanya kata Wahyu, dalam administrasi pelaporan kegiatan lapangan (keompok tani) dari para penguluh dengan menunggu dan jemput bola.
“Contohnya, ada kegiatan atau laporan serangan hama tikus. Alhamdulillah seperti kegiatan tadi juga kita cek kelapangan dan setelah itu akan kita tindaklanjuti,” terang Wahyu.
Pihaknya pun selalu sinergi dalam kerjasama dengan pihak terkait termasuk UPT Pertanian itu sendiri dalam mewujudkan kelancaran program kegiatan para kelompok tani.
“Alhmdulillah BPP Cibiuk ini sangat begitu sinergis dengan para Gapoktan di tiap tiap wilayah termasuk yang ada di Desa Lingkung Pasir Cibiuk, banyak membantu dalam hal pendataan. Maka, kami dari pihak BPP sangat apresiasi,” papar Wahyu.
Ia berharap, kepada para petani tetap semangat dan tetap lakukan yang terbaik, jangan putus asa demi perjuangan para petani dan harus lebih digiatkan kembali. (T Supriatna)
Komentar ditutup.