“Yang saya perhatikan, di sini usaha Hj Ayu Berlian, bisa membuka lapangan kerja yang luas sehingga harus diselamatkan. Caranya, bagaimana menggiatkan pariwisata kuliner di Kabupaten Garut dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Pastikan UMKM diberikan perhatian khusus, diberdayakan, sehingga bisa menjadi solusi dan kita akan segera bangkit memulihkan ekonomi,” kata Sandi, disela-sela kunjungannya.
Sandi ingin, mendukung pemulihan yang ada ekonomi di masyarakat khususnya di akar rumput, karena tulang punggung ekonomi adalah pelaku usaha seperti kuliner aneka produksi baso aci sami raos dengan tergabung dalam kelompok UMKM Gema Wirausaha Jabar V.
“Mungkin cara kita bangkit untuk pulih adalah mengambil inisiatif sendiri, tugasnya ada di kita semua,” cetusnya.
Ia juga berpesan bagi pelaku usaha dalam masa pandemi ini agar mulai beradaptasi. Apalagi sekarang sudah semua pakai digital. Sehingga penjualan bisa lebih banyak menggunakan media sosial dan e-commerce. Peningkatan kemasan juga tak kalah penting, tukasnya. Usaha produk makanan, kata Sandi, bisa semakin naik kelas dengan kemasan yang lebih kekikinian.
Kondisi pandemi, kata dia juga akan memakan waktu lama. Sehingga masyarakat harus sabar, disiplin, dan mematuhi protokol kesehatan secara ketat dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Juga pemulihan ekonomi fokus pada sisi konsumsi, peningkatan lapangan kerja terutama sektor UMKM.
Pemilik usaha Produk Sami Raos, Andi Prabowo, didampingi Wahab, bahwa usaha yang dijalankannya telah merambah pasar mulai lokal, nasional, hingga ekspor ke Hongkong dan Taiwan. Dalam sekali produksi, mampu membuat ratusan bungkus produk yang cukup memenuhi pesanan selama sepekan.
“Sejak corona agak lambat jadi tidak banyak stok. Sekarang lagi di usahakan untuk menambah stok hasil produksi dengan menambah juga jumlah karyawan, tapi karena sekarang orang yang datang ke sini mungkin kurang karena masih pendemi, mudah-mudahan saja pendemi ini cepat berakhir sehingga bisa normal kembali usaha ini,” pungkasnya. (Irwi)
Komentar ditutup.