Sekdes Sukamulya, Dida Hamidah, menuturkan, BUMDes diwilayahnya dibentuk fan berdiri pada tahun 2016, dengan nama Al Barokah. Pada Tahun Anggaran 2017, dikucurkan permodalan pertama dari sumber Dana Desa (DD) sebesar Rp130.020.000,- dan tahun 2018 – 2019,
Pembangunan gedung bumdes dari sumber dana bonus produksi.
“Di tahun 2019 dapat bantuan lagi dari Gubernur, dengan program jabar juara sebesar Rp100.000.000,-, diperuntukan untuk permodalan ATK yang tokonya menyewa dulu di dekat kantor desa, yang pada saat itu keadaan gedung bumdes sedang dalam pembangunan,” ujar Dida, Rabu (20/05).
Lanjut dikatakan Sekdes Sukamulya, belum lama ini BUMDes Sukamulya yang diketuai oleh Ajo Johara, merintis toko bisa dibilang super market yang segala kebutuhan sehari-hari dan dengan harga standar pasar. Dia juga menyebutkan, beberapa produk asli pengrajin warga, yang bisa dipasarkan melalui BUMDes, diantaranya, anyaman bambu seperti tampih, bakul, pengayak, dan kipas.
“Kalau untuk makanan ada wajit, angleng, rangining, ranginang dan lainnya. Termasuk ada juga home industri seperti pembuatan jaket kulit, rompi motor, tas pinggang dan lainnya yang berbahan dasar kulit,” beber Dida.
Sementara, Kepala Desa Sukamulya, Endang, menyampaikan, bahwa upaya pemerintah desa untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Harapannya ke depan semoga BUMDes Sukamulya semakin Barokah seperti namanya yakni BUMDES AL BAROKAH,” harapnya.
Sisi lain dalam penanggulangan sosial masyarakat, menjadi unggulan desa adalah program Dana Sosial Kesehatan (Dasokes) yang peruntukannya untuk berobat masyarakat miskin secara gratis ke dokter, perawat atau bidan yang telah ditunjuk atau MoU dengan Dasokes.
“Ini adalah Poskesdes yang buka praktreknya 24 jam, siap melayani masyarakat yang di klaim oleh Dasokes dan ke dokter Arum di rumah dinasnya,” kata Kades Endang.
Ditambahkan Kades Endang, Ketua Dasokes, KH Aceng Abdul Mujib, dan salah satu pengurus Dasokes adalah Sekdes Sukamulya Dida Hamidah, pungkasnya. (MAS)
Komentar ditutup.