“Kalau tidak tahu proses tentang penanganan Corona atau program untuk warga terdampak seperti apa, jangan sembarang mengeluarkan steatment dan membuat warga lainnya termakan isue,” ucap Rina, Minggu (26/04/2020).
Riena juga menegaskan, hal ini diungkapkan karena pihaknya menerima informasi, adanya salah satu LSM yang berharap bahwa bantuan tidak melalui RT, RW dan Desa. Ini menyudutkan Pemerintah Desa, termasuk para Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW). Padahal, sambung Rina, Pemerintah Desa termasuk para Ketua RT serta RW, telah bekerja semaksimal untuk kepentingan warga masyarakatnya.
“Saya jelaskan ini, mungkin mereka tidak tahu yang sebenarnya dengan apa yang kita kerjakan, dan apa yang kita harapkan menghadapi musibah ini. Apalagi dalam menanggapi masyarakat yang menunggu lama atas apa yang dijanjikan Pemerintah,” tegasnya.
Riena menambahkan, dari pengambil kebijakan (Pemerintah), bantuan untuk warga terdampak belum satu pun yang turun sampai saat ini. Makanya, imbuh dia, jangan membuat opini apalagi tudingan bahwa semua bantuan dimakan oleh pihak RT, RW dan Pemerintah Desa.
“Alangkah baik jika klarifikasi ke kantor desa seperti apa jelasnya, jangan menggemborkan Hoax kepada warga, karena ini di khawatirkan nantinya warga yang dalam kesusahan malah dibikin ricuh,” tegasnya.
Seharusnya, tambah Riena, semua bisa saling bahu membahu bersama, dari mulai Pemerintah Pusat sampai ke tingkat RT. bahkan harusnya, seperti LSM, Ormas atau lainnya, saling dukung dalam kebaikan semuanya, dalam penanganan penyebaran Covid-19 ini.
“Kalau ada isue tidak sedap seperti ini, saya merasa cape gawe teu kapake (sudah cape kerja tak dianggap),” pungkasnya. (Bulan)
Komentar ditutup.