H. Ahab Sihabudin Pantau Dampak Ekonomi di Garut

“Kunjungan itu saya lakukan minggu lalu, untuk evaluasi dampak ekonomi akibat corona, yang pastinya akan memunculkan warga miskin baru di perkotaan sangat dominan”, jelas Ahab saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (20/04).

Masyarakat butuh tahu tentang apa yang sebaiknya dilakukan, baik tentang social distancing, phisycal distancing, cara menaikkan stamina dan imun tubuh, apa yang harus dilakukan dalam berbagai kondisi kesehatan, kapan harus ke rumah sakit, dan sebagainya. Transparansi dan penyebaran informasi sangat penting dan butuh juga dipastikan bahwa orang-orang itu juga tahu tentang hal ini.

“Berbagai peralihan ekonomi baik dari sisi pendidikan, kesehatan, perbankan dan lain-lain. Warga harus siap dengan segala perubahan yang akan terjadi selama masa pandemi dan pasca pandemi nanti, serta kesiapan warga harus disertai dengan edukasi dari pihak pemerintah,” paparnya.

Ahab berharap tidak hanya pemerintah dan BUMN, pihaknya ingin swasta ikut melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai bagaimana pencegahan virus corona bagi masyarakat miskin. Jika wabah ini tak segera teratasi, meyakini angka kemiskinan di Garut bisa bertambah cukup signifikan. Untuk itu, kerjasama dan koordinasi semua pihak dalam mengatasi pandemi COVID-19 ini dinilai menjadi salah satu kuncinya.

“Agar masyarakat Garut tidak panik menghadapi pandemi Covid-19. Karena menurutnya, Pemkab beserta Tim Gugus Tugas sudah berikhtiar melaksanakan tugasnya dengan baik untuk mengantisipasi pencegahan penyebaran kabupaten Garut,” pungkasnya. (Bulan)**

Komentar ditutup.