Jubir Covid-19 Garut : Dua Warga Tarogong Kidul Reaktif Corona

FOKUS5,660 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Garut hingga Rabu (15/04), berdasarkan data yang diperoleh dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Garut maka dapat disampaikan, untuk kasus Covid-19 Positif sampai hari ini masih tetap 3 kasus, yaitu Laki-laki 2 kasus dan 1 perempuan. Sampai hari ini, total kasus OTG, ODP, PDP dan Konfirmasi + di Kabupaten Garut sebanyak 2.285 kasus.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, Ricky Rizky Darajat SH M Si mengatakan, hasil Tracing terhadap kontak erat KC-3 pada hari ini dilaksanakan berhasil rapid test di dua lokasi berbeda dengan jumlah kontak sebanyak 19 orang, dan dari hasil Tracing tersebut terdapat
2 (dua) orang diantaranya reaktif dan saat itu pula langsung dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan pengambilan sampel swab sebagai indikator apakah dua orang yang reaktif ini dapat dinyatakan konfirmasi positif atau tidak, dan hasilnya akan diketahui beberapa hari ke depan.

“Selain itu masih terdapat satu lokasi lagi yang akan di tracing besok dengan sasaran kontak erat yang sudah terdata di seksi surveilans Dinas Kesehatan, yaitu sebanyak 23 orang untuk dilakukan rapid test. Adapun dua kasus kontak erat dengan KC-3 ini, semuanya laki-laki yaitu usia 61 dan 51 tahun berdomisili di wilayah Kecamatan Tarogong Kidul. Sekarang sedang dalam tahap isolasi mandiri sambil menunggu hasil pemeriksaan swab,” ujar Jubir Covid-19, Rabu (15/04).

Ricky melanjutkan, hari ini ditemukan kasus baru PDP sebanyak 4 kasus, yaitu semuanya laki-laki berusia 25, 37, 66, dan 2 tahun tersebar di 4 kecamatan yakni Kecamatan Cibatu, Cisompet, Talegong dan Banyuresmi). Semuanya telah dirawat diruang isolasi RSUD dr. Slamet Garut dan telah diambil swab untuk diperiksa di Laboratorium provinsi Jawa Barat, pungkasnya.

“Dengan adanya penambahan dua pasien reaktif ini, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut akan terus melakukan tracking lanjutan untuk mengetahui dengan siapa saja pasien tersebut pernah melakukan kontak erat,” pungkas Ricky. (TIM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *