Agus juga menjelaskan, tim medis di ZMC juga saat perawatan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai SOP. Namun, kenapa pasien yang sekarang dinyatakan positif ini dirawat di ZMC, karena sejak awal ada ketidak jujuran dari pasien dan keluarga, yang mengaku tidak pernah kontak di zona merah.
“Pas satu hari perawatan, istrinya keceplosan mengatakan pernah berobat di Jakarta. Setelah mendengar hal itu, Ketua tim pencegahan Covid-19 di klinik langsung koordinasi dengan RSUD dr Slamet Garut, Dinas Kesehatan juga Puskesmas setempat, dan kita melakukan sesuai petunjuk,” kata Agus.
Agus mengaku, pasien tersebut dirawat satu hari, masuk berobat tanggal 21 dan 22 Maret, keluar. Sewaktu dikoordinasikan dengan Dinas Kesehatan saat itu, kata Agus, Dinkes langsung ke Puskesmas dan ke klinik ZMC untuk melakukan Rapid Test kepada tim medis di ZMC yang telah melakukan perawatan pasien.
“Alhamdulillah, di Klinik ZMC, terdiri dari dokter, perawat, bidan, admin dan office boy, yang pernah kontak dengan pasien dilakukan Rapid Test oleh Dinkes Garut dan hasilnya negatif. Saya juga ucapkan terima kasih kepada Dinkes yang telah melakukan ini kepada tim medis ZMC,” beber Agus.
Agus mengaku, ZMC saat ini tetap melaksanakan kegiatan, karena masalah Covid-19 ini adalah tanggung jawab bersama.
“Makanya kami tetap akan menjadi garda terdepan, tentunya dengan kewaspadaan dan sesuai SOP Kesehatan penanggulangan Covid-19, dalam melaksanakan tugas medis. Kebetulan para dokter kita saat ini, sudah dimasukkan dalam group siaga Covid-19, yang dipimpin oleh Dr Asep Sani, untuk mengupdate informasi, pungkasnya. (Irwi)
Komentar ditutup.