Kehadiran Team Surveyor Akreditasi Kars ini, lanjut Bupati, yakni dalam rangka mengevaluasi kinerja untuk mendapatkan Akreditasi versi 101.2 Tahun Ke-2 yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Rudy juga mengatakan, keberadaan RSUD dr Slamet Garut saat ini sangat jauh lebih baik dibandingkan dulu ketika pertama kali dirinya dilantik sebagai Bupati.
”Dulu kondisi rumah sakit sangat gelap, tetapi melalui kerjasama team work secara bertahap kini lebih baik. Mari kita tingkatkan profesionalisme agar rumah sakit ini tetap mempertahankan bintang 5 yang telah diraih. Saat diverifikasi Pokja-Pokja harus dalam keadaan baik, hal itu agar rumah sakit senantiasa menjaga mutu pelayanan khususnya terhadap pengunjung dan pasien,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur RSUD dr Slamet Garut mengatakan, survey verifikasi merupakan kegiatan dari KARS untuk memastikan apakah sudah dilaksanakan terkait perencanaan perbaikan strategis (PPS) yang sudah direkomendasikan pihak KARS.
“Tim Surveior ini tentunya menilai apa saja yang menjadi kekurangan-kekurangan kita selama ini, yang tentunya akan menjadi bahan perbaikan bagi RSUD dr Slamet. Mudah-mudahan dengan adanya verifikasi kedua ini dapat meningkatkan lagi mutu pelayanan karena bulan Juli mendatang akan ada akreditasi yang sebetulnya,” terang Husodo.
Dia menambahkan, seluruh Pokja di RSUD dr Slamet Garut belum 100 % sempurna, baik itu PAB, SKP, PMPK, HPK, MDGs dan lain-lain. Dari semua Pokja, imbuhnya, tentu ada indikator-indikator yang harus diperbaiki dengan menelaah dokumen dan telusur implementasi di lapangan berdasarkan PPS yang telah disusun tim akreditasi, pungkasnya. (Igie)
Komentar ditutup.