Kini masyarakat Garut dapat rutin menjumpai pemain legendaris itu di lapangan Jaya Raga, karena ia ditunjuk sebagai kepala pelatih di Akademi Garut Uninted sekolah sepakbola besutan H Cahyadi Kristiawan dan H. Pradana Aditya Wicaksana, keduanya merupakan pengusaha muda asal Garut.
Kang Suti, panggilan akrabnya Sutiono Lamso beserta tiga pelatih lainnya yakni Wahyu Hadiman, Dadang Sofyan, dan Toha siap mencetak sejarah untuk masa depan persepakbolaan Garut. Sutiono, setelah pensiun dari kariernya sebagai pemain sepakbola, ia memulai karier sebagai pelatih. Ia kerap aktif dalam beberapa SSB di Bandung. Ia juga terlibat sebagai Pelatih Persib U-18. Dengan berdirinya Akademi Garut United (AGU), kang Suti yakin akan menjadi suatu wadah untuk menyalurkan hobi, bakat dalam bermain sepakbola bagi para pemain usia dini, dimana jenjang pembinaan usia tingkat 11-12 tahun, 13-14 tahun, 15-18.
Ditemui saat rapat sekretariat AGU di Tarogong pada Sabtu (21/12) kemarin, kang Suti sangat menyayangkan melihat perkembangan sepakbola di Garut kurang berkembang atau jauh dari harapan, padahal dari sisi SDM sangat mempunyai potensi, hal tersebut terbukti dengan cukup banyaknya pemain kelas nasional yang berasal dari Garut.
“Untuk memajukan sepakbola di Garut, tentu harus didukung oleh semua pihak. Namun, kalaupun nantinya masih kurang mendapat dukungan, pada tahap awal saya akan lebih fokus pada pencetakan bibit unggul yang berprestasi, dengan pola manajemen pelatihan yang berkelanjutan agar dengan adanya pembuktian berupa prestasi biasanya semua pihak otomatis akan melirik dan mendukung”, ujar Sutiono.
Ditambahkannya lagi,berdasarkan pengalaman from zero to hero dan karena kecintaan pada dunia persepakbolaan, yang menjadi alasan utamanya bergabung dan bersedia membesarkan AGU.Intinya dirinya cukup optimis sepak bola di Garut dapat berkembang, karena memiliki potensi SDM, “Untuk alasan itu saya bersedia hadir dan meluangkan waktu untuk menjadi pelatih di Akademi Garut United ini. Tentunya saya sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak”, jelasnya. (Husni/Bulan)**
Komentar ditutup.