Kapolda Jabar, Tak Keluarkan Izin Laga Big Match Persib Bandung Vs Arema FC

FOKUS, PERSIB1,536 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar), tidak mengeluarkan izin pertandingan big match antara Persib Bandung vs Arema FC. Laga kedua tim awalnya bakal digelar di Stadion Si Jalak Harupat, Sabtu (28/9/2019).

Kapolda Jawa Barat, Rudy Sufahriadi, mengungkapkan mengapa pihaknya tak memperbolehkan pertandingan tersebut digelar di Bandung. Pasalnya, dua kesebelasan memiliki tensi tinggi, sehingga berpotensi adanya bentrok antar suporter.

Apalagi, Persib telah menerima rentetan teror saat menyambangi markas Singo Edan pada putaran pertama. Insiden itu semakin membuat Rudy waswas akan adanya laga balas dendam.

Kapolda Jabar mengeluarkan surat edaran bernomor B / 5931 / IX / PAM.3.3 / 2019 untuk mengatur ulang pertandingan supaya tidak digelar di kota yang lebih netral. Hal itu guna mengantisipasi hal yang nantinya bakal merugikan pihak Persib.

Terlebih, Kapolda Jabar mengingat adanya korban jiwa saat mempertemukan antara Persib dan Arema di Stadion Kanjuruhan, pada 14 April 2018 silam.

“Kejadian tahun lalu pada tanggal 14 April 2018 pada saat pertandingan antara Arema FC menjamu Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan Malang yang diakhiri dengan skor 2-2 berakhir dengan ricuh dan berhasil membunuh 1 orang dunia yang telah pulih akibat luka-luka,” ujar Rudy Sufhardi, Kamis (26/9/2019) dilansir melalui bandungfootbal.com.

Dalam surat edaran, Polda Jabar menolak izin pertandingan lantaran para pasukannya tengah fokus mengamankan aksi demonstrasi terkait RUU KUHP yang tengah memanas akhir-akhir ini.

“Mempertimbangkan hal tersebut diatas serta melihat situasi politik saat ini dimana banyak terjadi aksi unjuk rasa di Kota Bandung dan sekitarnya sehingga kekuatan pengamanan akan terkonsentrasi pada kegiatan tersebut, maka dalam rangka mengurangi resiko kerawanan yang mungkin terjadi, Polri dalam hal ini Polda Jawa Barat “TIDAK MEMBERIKAN IZIN” untuk melaksanakan pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung dan disarankan untuk dialihkan ke tempat lain yang cuku netral,” tegasnya. (Firman)***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *