“Jadi kita melaksanakan sosialisasi dan pelatihan tracer yang di konsentrasikan untuk Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang ada diwilayah kerja kami di Puskesmas Karangsari dan Leuwigoong. Kami pun melibatkan para Bidan desa sebagai penanggungjawab wilayah,” ujar Yuyun.
Lanjut disampaikan Yuyun, sosialisasi dan pelatihan singkat ini bertujuan, agar para Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai petugas tracer dilapangan, mempunyai pemahaman dalam tufoksinya, bagaimana caranya apabila menemukan kasus-kasus Covid-19 yang ada di masyarakat.
“Nantinya mereka bisa memantau yang isoman, bisa memberikan edukasi dan bagaimana langkah-langkah antisipasi pada keluarga tersebut,” jelasnya.
Lanjut disampaikannya, bahwa pola sosialisasi dan pelatihan tersebut baru dilaksanakan diwilayahnya, sebagai langkah-langkah preventif pencegahan penyebaran Covid-19.
“Di Kabupaten Garut baru disini yang menggelar sosialisasi dan pelatihan ini, inisiatif kami disini,” ungkapnya.
Ia berharap, kegelisahan warga bisa reda dalam situasi sekarang ini dan juga warga tercatat dan terdata kasus Covid-19 di masyarakat baik OTG ataupun yang bergejala.
“Kami berharap dengan tenaga tracer yang ada di kami ini, mampu mengedukasi masyarakat, mengantisipasi, misalkan ada isoman harus 14 hari dan mereka tidak disiplin, karena mereka banyak yang tidak disiplin,” pungkas Yuyun. (T Supriatna)
Komentar ditutup.