30 Hari Berlalu, Keluarga di Samarang Garut Ini Desak Polisi Keluarkan Hasil Autopsi Jasad Ipan

FOKUS1,578 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Kematian Ipan (25), warga Kampung Malayu RT02/02, Desa Cinta Rakyat, Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, yang ditemukan tewas mengambang di kolam masih menyimpan teka teki hingga membuat keluarga almarhum belum percaya atas kepergian sanak familinya itu.

Pihak keluarga masih menunggu hasil akhir dari keseluruhan rangkaian visum yang dilakukan terhadap jenazah korban. Hasil autopsi tersebut dinilai bisa menjadi kunci dalam mengungkap kasus kematian Ipan.

Seperti diutarakan orangtuanya, Nelis (50), dirinya menduga anaknya meninggal tidak wajar dan diduga kuat telah terjadi penganiayaan yang berujung kematian pada hari Minggu (07/09/2025) lalu. Ia pun bersama keluarganya melaporkan kecurigaan tersebut ke Polres Garut. Menindaklanjuti laporan warga, pihak kepolisian langsung melakukan ekshumi korban untuk di autopsi.

Lokasi tempat ditemukannya jenazah Ipan.

“Setelah membuat laporan pada tanggal 13 September 2025 yang lalu, pihak kepolisian Resor Garut melakukan ekshumasi kepada jasad korban pada hari Kamis (18/09/2025). Saat ditemukan meninggal, ada luka di tubuh korban. Mata kiri lebam dan ada robek sedikit. Ketika dimandikan gak berhenti dari hidungnya keluar terus darah segar,” ungkap Nelis.

Menurut pengakuan Nelis, polisi pun telah memeriksa beberapa orang saksi terkait proses pengungkapan motif kematian Ipan tersebut. Selanjutnya, ia menjelaskan hasil otopsi yang dilakukan pihak forensik akan diinformasikan selama satu bulan terhitung sejak prores ekshumi dilakukan.

“Polisi sudah memeriksa beberapa saksi. Proses ekshumasi merupakan permintaan keluarga karena ada kecurigaan bahwa kematian Ipan meninggal dengan dugaan pembunuhan,” ungkap Nelis.

Permintaan tersebut bukan tanpa alasan. Nelis menilai kematian yang dialami oleh Ipan bukanlah kematian yang wajar. Sehingga, pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi jenazah mutlak diperlukan untuk memastikan penyebab kematian korban. Oleh karena itu, Nelis berharap ada titik terang dari hasil autopsi yang dilakukan terhadap jenazah untuk mengetahui alasan di balik kematian putranya tersebut.

Dua hari sebelum ditemukan meninggal, korban sempat berjualan dengan orangtuanya Nelis.

“Hasil akhir visum terhadap jenazah Ipan sendiri katanya diperkirakan akan keluar sekitar tanggal 17 Oktober 2025 atau satu bulan semenjak rangkaian autopsi pertama kali dilakukan. Namun hingga hari ini kami belum memperoleh informasi apapun, padahal kami sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit guna menempuh proses ini,” ujar Nelis, Senin (20/10/2025).

Nelis mengatakan, meski demikian, pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya penanganan perkara ini kepada kepolisian dan percaya penyidik mampu mengungkap kasus tersebut. Ia mengaku terakhir bertemu dengan korban saat meminta izin pulang usai berjualan dengan dirinya.

“Harusnya dengan limit waktu satu bulan hasilnya sudah selesai. Itu sesuai pembicaraan kami dengan pihak kepolisian bahwa hasil autopsi akan keluar kurang lebih satu bulan. Nah sekarang sudah empat minggu sejak ekshumasi dilakukan, belum ada pemberitahuan perkembangan perkara dan yang lainnya sampai sekarang. Kami menginginkan keadilan yang seadil-adilnya. Kami berrharap polisi bisa menangani kasus ini secara tepat agar motif dan pelaku dalam peristiwa tersebut bisa terungkap,” pungkas Nelis.***

Komentar