“Kaluman” Tumpukan Sampah Dimana-mana, Warga Cileles Garut Berinovasi Ciptakan Tungku Pembakaran

FOKUS199 views

 

 

 

HARIANGARUTNEWS.COM – Persoalan sampah merupakan persoalan yang terus meningkat di wilayah kabupaten Garut. Hampir di setiap wilayah kecamatan, tiap pinggir jalan banyak ditemukan tumpukan sampah berserakan. Tak terkecuali di wilayah kecamatan Cibatu, ada sejumlah titik pinggir jalan menjadi sasaran tempat pembuangan sampah dilakukan oleh warga yang tidak bertanggungjawab.

“Kaluman” melihat kondisi lingkungan yang kumuh dengan pemandangan sampah berserakan dimana-mana, Ketua RW kampung Cileles desa Cibunar, Rifki Hazami melakukan inovasi dengan menciptakan tungku dan alat pembakaran sampah yang terlihat dapat meminimalisir tumpukkan sampah di wilayahnya.

Ditemui dilokasi pembakaran, Sabtu (19/4). Benar saja, sampah yang menggunung dilokasi jembatan perbatasan Kampung Cileles dan Kampung Salam, telah bersih dengan dilakukannya pembakaran oleh alat yang ia ciptakan sendiri.

“Ini namanya tungku pembakaran sampah dengan metode uap. Operasinya menggunakan bahan bakar oli, kemudian menyiapkan air beberapa liter yang dimasukan kedalam alat yang dikemas sedemikian rupa. Api membakar air hingga mendidih, lalu uap airnya mendorong api itu sendiri hingga terus menyala ibarat semawar. Nah, sampah-sampah dibakar yang dimasukan terlebih dahulu ke drum atau atau tempat untuk bisa dibakar,” jelas Rifki.

Warga Cileles bersama Tungku yang dibuat guna membakar sampah.

Lanjutnya, alat pembakaran sampah dengan metode uap tersebut lebih efisien dan murah dalam pembuatannya. Jika ini dilakukan oleh tiap wilayah tentunya persoalan sampah akan tertangani. Diakui oleh Rifki, persoalan sampah adalah persoalan perilaku. Persoalan sampah merupakan masalah global yang serius dan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan konsumsi manusia. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan berbagai dampak negatif bagi lingkungan, kesehatan, dan ekonomi.

“Yang membuang sampah dilokasi saya ini bukan warga disini, melainkan warga luar yang sengaja membuang disini. Karena sudah terbiasa, sehingga tanpa malu mereka datang membawa sampah seakan-akan disini tempatnya pembuangan sampah.penanganannya harus dimulai dari diri sendiri, mulai dari rumah lalu melibatkan tetangga, masyarakat luas dan pro aktifnya pemerintah mulai desa, kecamatan dan pemkab”, tegasnya.

Dalam inovasi menciptakan alat pembakaran sampah, ternyata mendapat respon dari Dinas Lingkungan Hidup Pemda Garut. Bahkan kepala dinas tertarik dan telah memesan untuk dibuatkan alat pembakaran sampah tersebut. Seperti diutarakan salahsatu pengurus RW bidang kehumasan, Pery Eryanto, bahwa tungku pembakaran sampah yang diciptakan RW-nya diminati Kadis LH Pemda Garut. Bahkan dirinya yang mengantarkan alat pembakaran itu ke dinas tersebut.

“Iya, saya mengantarkannya ke dinas, sehubungan pak RW berhalangan”, ujarnya yang dibenarkan oleh RW Rifki.
Rifki sendiri tidak muluk-muluk, menciptakan alat pembakaran sampah tersebut minimal dapat mengatasi persoalan sampah di wilayah kampungnya Cileles. (Dimas)**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *