Hati-Hati Belanja di Indomart Depan Kantor Bupati Garut, Hitung Teliti Saat Menerima Kembalian

FOKUS4,268 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Pernahkah kamu merasa kembalian dari kasir kurang atau harga barang yang dibayar lebih mahal dari yang tertera di rak? Jangan anggap sepele! Banyak pelanggan yang dirugikan karena tidak memeriksa struk belanja mereka. Bisa jadi ini hanya kesalahan, tapi bagaimana jika ada unsur kesengajaan?

Hal demikian dialami oleh Dadan Sapma (35) warga Komplek Paseban, warga Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut. Setelah memilih barang di rak, Dadan menuju kasir untuk membayar. Selama proses transaksi, ia tidak sepenuhnya memperhatikan kasir karena sibuk membaca kiriman chat di handphone miliknya.

Usai menerima uang kembalian dan struk, Dadan langsung melangkah keluar Indomart yang ada di depan kantor Bupati Garut, Jalan Pembangunan, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul.

Namun, belum dua langkah, ia merasa ada yang janggal dengan uang kembalian yang akan dimasukkan ke kantongnya. Seharusnya, kembalian yang ia terima lebih dari Rp30 ribu, karena barang yang dibelinya hanya seharga belasan ribu rupiah, sedangkan ia membayar dengan selembar uang Rp50 ribu.

Dadan kembali ke kasir untuk mengonfirmasi transaksi tersebut. Kasir menjelaskan bahwa barang yang dibeli Dadan seharga Rp20 ribuan. Dadan kaget dan memprotes, karena di rak harga yang tertera hanya belasan ribu.

Kasir berdalih bahwa label harga di rak belum diperbarui. Harga tersebut adalah harga promo beberapa hari lalu yang sudah berakhir. Dadan merasa kesal, bukan karena selisih uang yang hanya beberapa ribu rupiah, tetapi soal transparansi.

“Pelanggan punya hak untuk mendapatkan informasi yang benar,” ujar Dadan menjelaskan alasan kekesalannya kepada hariangarutnews.com, Kamis (13/03/2025).

Dadan juga ceroboh. Seharusnya, ia tidak meninggalkan kasir sebelum memeriksa struk belanjaannya. Sayangnya, kebanyakan pelanggan, terutama laki-laki, sering kali tidak memeriksa struk belanjaan mereka. Hal ini bisa menjadi celah bagi oknum pegawai toko untuk melakukan kecurangan. Ada berbagai modus penipuan, seperti memasukkan item yang tidak dibeli pelanggan, tidak memberikan barang promo yang seharusnya menjadi hak pembeli, atau seperti yang dialami Dadan Satma. Masih banyak lagi cara-cara curang yang mungkin terjadi.

Kembalian sempat ada selisih pada struk belanja di Indomart berlokasi di Kantor Bupati Garut.

Masih di Indomart yang sama, I.N Rukmana (52), warga Desa Mekargalih, Tarogong Kidul, pernah mengaku menerima kembalian kurang dari nominal yang seharusnya Ia terima.

“Bukan besaran uang yang dipermasalahkan, tapi praktik yang seharusnya tak serta merta diterima oleh khayalak luas sebagai kebiasaan. Tadi saja jumlah belanjaan saya Rp54.300 dan menyerahkan uang Rp.60.000, tapi dikembalian Rp.2.200. Dilihat dari sikapnya, kalau saya tidak minta kurangnya mungkin takan diberikan. Ini terjadi berulangkali,” ungkap Rukmana.

Dalam bertransaksi, ketelitian sangat penting, baik untuk menghindari kecerobohan yang tidak disengaja maupun untuk melindungi diri dari potensi penipuan. Memeriksa struk belanjaan memang membutuhkan waktu dan bisa membingungkan, tetapi hal ini adalah langkah penting agar tidak mengalami kerugian.

Jika menemukan kejanggalan pada struk belanjaan, segera ajukan komplain ke toko, seperti yang dilakukan oleh Dadan dan Rukmana. Konsumen telah diberikan banyak perlindungan melalui berbagai regulasi. Termasuk di bagian akhir struk belanjaan biasanya terdapat biaya pajak, tax, atau PPN.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *