Helmi mengungkapkan bahwa penderita Thalasemia adalah sosok yang menginspirasi dengan perjuangan dan kesabaran mereka dalam menghadapi penyakit. Dan tempat itu dipersiapkan agar mereka seperti berada di rumahnya sendiri, serta mendapat pelayanan gratis karena semua memiliki BPJS.
“Sejatinya PMI Garut membangun rumah Thalasemia sebagai hadiah kepada anak-anak Thalasemia yang sedang berjuang untuk tetap sehat. Di dalam bangunan itu terdapat klinik dan rumah singgah, nanti mereka yang tempat tinggalnya jauh bisa dirawat disana. Nanti kita setting seperti berada rumah. Keluhan anak-anak thalasemia itu sering bertanya kenapa kita yang tidak sakit malah sering berkunjung ke rumah sakit. Anak-anak Thalasemia itu sehat cuma ada gangguan darahnya saja. Di Garut sendiri ada 460 pengidap Thalasemia,” ujar Ketua PMI Kabupaten Garut.
Helmi menuturkan, bahwa penderita Thalasemia adalah sosok yang menginspirasi dengan perjuangan dan kesabaran mereka dalam menghadapi penyakit. Selama ini keberadaan para penderita Thalasemia bukan hanya sebagai penerima manfaat dari darah yang disumbangkan para pendonor, tapi secara tidak langsung, para penyandang Thalasemia juga mengajarkan tentang perjuangan dan kesabaran. (*)
