Paslon 01 Dihadapkan Buzzer dan Black Campaign di Pilkada Garut, Ini Respon Ketua Tim Pemenangan Helmi-Yudi

FOKUS1,949 views

Asep meminta, KPU dan Bawaslu segera bertindak menyelesaikan persoalan ini. Sebab jika tidak, maka Pilkada damai yang dicita-citakan seluruh masyarakat Garut tidak akan terlaksana.

“Kami minta KPU dan Bawaslu segera menindaklanjuti persoalan ini. Segera amankan medsos yang bernada provokatif itu, segera dilaporkan pemilik-pemilik akun yang menyebarkan ujaran kebencian itu dan dicari siapa di balik upaya black campaign kepada Helmi dan pasangannya calon wakilnya Yudi,” minta dia.

Poster propaganda yang diduga dibuat salah seorang buzzer.

Senada dengan Asep, salah seorang Aktivis Garut, Ali Osman menduga, serangan black campaign pada Helmi-Yudi dilakukan karena popularitas dan elektabilitas Paslon 01 yang terus melejit. Sebagai mantan Wakil Bupati Garut, Helmi semakin dicintai masyarakat dengan program-program kerja yang nyata dan memberi harapan besar untuk kemajuan Kabupaten Garut.

“Mungkin ini (black campaign) dilakukan karena pihak lain panik dengan popularitas dan elektabilitas Helmi-Yudi yang terus melejit. Karena mencari kesalahan tidak ketemu, akhirnya mereka menyebarkan ujaran kebencian pada masyarakat dan mempengaruhi agar tidak memilih Helmi-Yudi,” duga Ali Osman kepada hariangarut.news.com, Rabu (19/10/2024).

Ia yakin, KPU dan Bawaslu akan segera menindak hal ini. Ia juga percaya jika masyarakat Garut adalah pemilih cerdas yang tidak akan terpengaruh dengan upaya black campaign semacam itu.

“Masyarakat Garut sekarang sudah cerdas-cerdas, kami tidak akan terpengaruh dengan upaya murahan seperti itu,” Ali Osman menandasi.

Sebagai informasi, belakangan ini Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Garut Nomor Urut 1 Helmi Budiman dan Yudi Nugraha menjadi sasaran propaganda, fitnah dan kampanye hitam (black campaign) dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Merespon itu, Ketua Tim pemenangan pasangan Helmi-Yudi, Wawan Kurnia, meminta tim sukses (timses) dan relawan untuk tidak reaktif terhadap propaganda, fitnah dan black campaign yang dimainkan.

Sebaliknya, bersikap bijak dan cerdas dalam melakukan kampanye dengan cara-cara yang elegan. Kata dia, yang paling penting bagi timsus dan relawan adalah menyampaikan program-program kerja yang menjadi visi-visi dari pasangan dengan Slogan “Someah ” itu kepada seluruh masyarakat di pelosok Garut.

Ketua Tim Pemenangan Paslon 01, Wawan Kurnia, tetap ajak tim dan relawan lakukan kampanye santun.

“Kita harus memastikan bahwa program-program kerja dalam rangka pengentasan kemiskinan, pembukaan tenaga kerja yang luas, penataan birokrasi yang jauh lebih baik di waktu yang akan datang itu adalah pesan utama, pesan yang fundamental yang harus kita sampaikan kepada masyarakat di seluruh pelosok Garut,” ujarnya.

Wawan mengingatkan bahwa fitnah, propaganda, ujaran kebencian dan black campaign yang dilakukan pihak yang tak bertanggung jawab terhadap pasangan Helmi-Yudi tidak perlu direspon dan dibalas oleh timsus dan relawan. Sebab, Ia mengatakan melakukan fitnah, propaganda, ujaran kebencian dan black campaign bukan cara yang profesional dalam menarik simpati dan dukungan masyarakat.

“Ini amanat dari kandidat bupati kita pak Helmi maupun kandidat Wakil bupati pak Yudi. Kita ingin menunjukkan cara-cara kampanye yang betul-betul profesional, memberikan edukasi kepada masyarakat dengan tidak menjatuhkan siapapun, intina ulah Saruanna (Intinya jangan diladenin),” ungkapnya.

Lebih lanjut, Wawan menyakini dua pasangan calon yang mengambil bagian dalam kontestasi Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Garut 2024 merupakan putra-putri terbaik yang memiliki niat yang sama untuk majukan daerah tersebut. Namun, upaya untuk menarik simpati dan dukungan masyarakat tidak boleh dilakukan dengan menjatuhkan satu sama lain dengan cara memfitnah, propaganda, menebar ujaran kebencian dan melakukan black campaign.

“Kita tunjukkan kampanye dengan cara-cara yang baik, ” pungkasnya. (Igie)