Diskusi Publik Pencegahan Ancaman Radikalisme, Intoleransi dan Bahaya Narkoba, DPD GANNA Ajak Semua Elemen Masyarakat Wujudkan Garut Bersinar

FOKUS1,487 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Dalam rangka menjaga keutuhan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan maraknya peredaran narkoba, dengan engambil tema “Ancaman Bahaya Radikalisme, Intoleransi dan Narkoba Bagi Generasi Bangsa”, organisasi masyarakat Barisan Relawan Bhineka Jaya (Bara Baja) DPC Kabupaten Garut, gelar Diskusi Publik di Aula Kecamatan Cilawu, Rabu (10/07/2024).

Pantauan media, hadir dalam acara, Ketua MUI Kabupaten Garut, KH Sirojul Munir, Ketua Umum Almagri, KH Aceng Abdul Mujib, Kesbangpol, BNNK, Sat Binmas Polres Garut, unsur Forkopimcam Cilawu, para kepala desa, DPP Bara Baja, DPD GANNA Kabupaten Garut, Insan Pers serta para undangan lainnya.

Camat Cilawu, Anas Aolia Malik, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih dengan digelarnya acara yang diinisiasi oleh DPC Bara Baja. Anas menyambut baik atas peran serta masyarakat dalam membantu pemerintah. Warga berkolaborasi dengan pemerintah dalam upaya mempertahankan kedaulatan NKRI dan pencegahan dengan maraknya peredaran narkoba di Kabupaten Garut.

“Ini temen temen dari DPC Barabaja yang berinisiasi kegiatan ini yang melibatkan tokoh masyarakat dan pemuda mengadakan diskusi publik. Tentu ini sungguh sangat luar biasa. Memang harus seperti ini,” ujar Anas, krpada wartawan di sela-sela kegiatan.

Anas menyebut, kegiatan yang dilakukan dalam hal diskusi wawasan kebangsaan dan upaya pencegahan bahaya narkoba di aula kecamatan memang baru saat ini dilakukan. Namun tentunya, kata dia, materi-materi tersebut kerap juga disampaikan di tempat-tempat lain, melalui pengajian, di sekolah dan lainnya.

Foto bersama usai deklarasi.

Dalam menghadapi masalah misalnya radikalisme, Anas mengatakan, di wilayah Kecamatan Cilawu, pihaknya senantiasa berkoordinasi dengan unsur forkopincam lainnya.

“Pertama, bagaimana upaya preventif, yang alhamdullillah sampai saat ini untuk di Cilawu sengaja yang diundang adalah dari tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama dan lembaga MUI,” katanya.

Anas berharap, bagaimana tokoh-tokoh yang diundang ini bisa mentransfer ilmu kepada masyarakat, menjadi corong di masyarakat, bisa memberikan pemahaman dan memberikan ilmu.

Ketua DPC Bara Baja, Mila Meliani, menyampaikan, dengan diadakannya kegiatan diskusi publik tersebut, merupakan upaya pencegahan terhadap radikalisme serta bahayanya narkoba di wilayah Kabupaten Garut.

“Tujuan kita ini karena ingin memiliki negara aman. Ini merupakan partisipasi kami untuk peduli terhadap masyarakat, untuk menyampaikan apa yang menjadi ancaman-ancaman bagi generasi bangsa yang melakukan radikal akibat kecanduan kecanduan obat terlarang,” jelasnya.

Mila menyampaikan, pihaknya merasa khawatir terhadap kejadian-kejadian yang ada seperti peristiwa pembunuhan, pemerkosaan dan lainnya termasuk maraknya peredaran narkoba. Ia berharap, materi-materi yang disampaikan, baik tentang ancaman radikalisme dan intoleransi serta bahaya narkoba, diaplikasikan di lingkungan masyarakat. Karena peran serta masyarakat ini sangat diperlukan.

“Ayo kita melakukan pencegahan terhadap peredaran narkotika dan obat obatan terlarang atau narkoba yang kini marak masuk dikalangan anak muda, yang akibatnya berdampak terhadap munculnya berbagai perlakuan kekerasan dan lain sebagainya. Karena ini merugikan semuanya,” jelasnya.

Sementara, Ketua DPD GANNA Kabupaten Garut, Igie N. Rukmana S Kom, melalui Sekretaris DPD, Nendi Sajidin, menyampaikan apresiasi dengan digelarnya acara. Menurutnya peran serta masyarakat sangat dibutuhkan karena konsep materi diskusi publik ini merupakan permasalahan yang menjadi tanggungjawab bersama.

“Kami Selama ini GANNA terus berkiprah berada di tengah masyarakat dalam upaya-upaya pencegahan maraknya peredaran narkoba dan sinergi bersama BNN yang menjadi leading sektor dan secara umum tim terpadu P4GN yang diketuai oleh pak bupati. Kita juga sangat mendukung pemerintah dalam upaya-upaya pencegahan radikalisme dan intoleransi,” ujarnya.

Penyuluh dari BNNK Garut, Yanri Pratiwi, didampingi Kasat Binmas Polres Garut, Ketua MUI Kabupaten Garut dan Kabid Ketahanan Bakesbangpol, Kanit Bintibmas saat menjadi penyuluh bahaya narkoba.

Makanya, tambah Nendi, para Penggiat Anti Narkoba dari GANNA, kerap diberikan bekal pemahaman Tri Pola Dasar (fisik, mental, akademis). Yakni bagaimana sehat fisiknya, kuat mentalnya dan akademis, ini pengetahuan yang harus disampaikan kembali kepada masyarakat dengan melakukan edukasi bahaya narkoba.

“Mari, semua elemen masyarakat kolaborasi dalam upaya memutus mata rantai peredaran narkoba khususnya di Kabupaten Garut. Wujudkan Garut Bersinar, Garut Bersih Narkoba,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *