Jamkrindo Mendukung Inisiasi Pendirian Bank Sampah Desa di Garut

HARIANGARUTNEWS.COM – Tingkat partisipasi masyarakat untuk menekan sampah plastik dengan pengelolaan mandiri masih terbilang rendah. Tak pelak, Indonesia didaulat sebagai penghasil sampah terbesar kedua dunia setelah China. Alhasil, tingginya konsumsi plastik dan rendahnya pengelolaan sampah menciptakan tekanan serius pada lingkungan, mencakup masalah pencemaran tanah dan laut.

Atas dasar itu, Yayasan Kelompok Kerja Salarea (Salarea Foundation), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) dan Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP) Kabupaten Garut, menggelar edukasi pengolahan sampah dan insisiasi pendirian bank sampah desa.

Kegiatan dikemas dalam bentuk talkshow, gelar produk daur ulang sampah, dan pelatihan bank sampah ini diadakan untuk menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 5 Juni. Pada talkshow yang dipandu CEO Jejak Cibatu Dadang Sugiarto bertajuk “Bank Sampah Desa, Solusi Penanganan Sampah Berkelanjutan di Garut” hadir sebagai narasumber Kepala Dinas LHKP Kabupaten Garut Jujun Juansyah, Direktur Bank Sampah Induk Malangbong Bersemi Krismiati, Founder Garut Zero Waste (GZW) Sumi Azizah, dan Fajar, perwakilan dari TJSL PT Jamkrindo.

Dalam kesempatan tersebut, Rumah Sampah Salarea meneken perjanjian kerjasama atau MoU dengan perwakilan dari Desa Cibatu, Desa Keresek, dan Desa Sindang Suka terkait pendampingan inisiasi pendirian bank sampah desa.

Ketua Salarea Foundation, Dadan M Ramdan menyebutkan sudah tiga tahun lebih pihaknya bekerjasama dengan Jamkrindo dalam program pengelolaan sampah di Garut, khusunya di Cibatu lewan pendirian Rumah Sampah Salare.

“Nah, bertempatan dengan momentum menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, kami akan melakukan pendampingan dan fasilitasi dalam pendirian bank sampah desa di tingkat RW,” katanya, Sabtu (12/05/2024).

Untuk tahap awal, Dadan menjelaskan, pihaknya menekan MoU dengan tiga desa di Kecamatan Cibatu pada inisiasi pendirian bank sampah desa tersebut.

“Harapannya, dengan langkah ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mengolah sampah secara mandiri lantaran di Cibatu sendiri banyak titik sampah liar yang mengotori pinggiran jalan raya, selokan, hingga sungai,” sebut Dadan yang juga pendiri Rumah Sampah Salarea.

Kepala Dinas LHKP Kabupaten Garut Jujun Juansyah mengapresiai partisipasi Salarea Foundation dan Jamkrindo dalam membantu Pemerintah Kabupatan Garut mengatasi masalah sampah yang hingga kini belum bisa diselesaikan secara tuntas.

“Masalah sampah ini belum bisa terpecahkan lantaran masih minimnya kesadaran masyarakat untuk tertib membuang sampah,” ujarnya.

Jujun pun mendukung terhadap inisiatif pendirian bank sampah desa di tingkat RW untuk menyelesaikan masalah sampah dari sumbernya.

“Keberadaan bank sampah ini sangat membantu kami. Pemerintah tidak bisa berdiri sendiri dalam menangani masalah sampah tanpa ada keterlibatan peran serta dari masyarakat,” tandasnya.

Dalam konteks pengelolaan sampah di Kabupaten Garut, Jujun bilang, keberadaan bank sampah desa sangat relevan dengan prinsip desentralisasi pengolahan sampah yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008.

“Dengan adanya bank sampah di setiap RW atau desa, diharapkan proses pengolahan sampah di Garut dapat berjalan lebih efektif, efisien dan berkelanjutan,” harapnya.

Fajar, perwakilan dari Bagian TJSL PT Jamkrindo menambahkan, sebagai BUMN Jamkrindo terus berkomitmen menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang salah satu terkait penanganan sampah. Yang terang, sampah ini menjadi tanggung jawab bersama.

“Dalam menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, kami berharap inisiasi pendirian bank sampah ini penting dan menjadi salah satu solusi dari masalah sampah,” jelasnya. (Askos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *