“Ya setiap hari seperti ini, banyak warga yang datang meminta bantuan kepada Dinas Sosial yang berkaitan dengan kepentingan berobat atau lahiran. Tentunya yang tercover oleh program Lapad Ruhama, dan warga juga yang memang layak dibantu, artinya warga yang katagiri miskin atau kurang mampu,” ujar Galih, Selasa (05/04/2024).
Galih mengatakan, untuk melayani warga di Lapad Ruhama, tentunya harus mengutamakan kesantunan, lentur penuh kesabaran dalam menyampaikan program, sehingga warga harus merasakan hadirnya pemerintah daeranlh untuk masyarakat, terutama yang membutuhkan bantuan.
“Ada juga kan warga yang mengajukan program Lapad Ruhama, namun penyakitnya tidak tercover oleh program. Terkadang mereka sedang kalut untuk kebutuhan pembiayaan karena ketiadaan keuangan. Ini kita harus betul-betul dijelaskan sampai warga paham betul, katagori penyakit mana saja yang masuk dalam program, dan kita mengarahkan atau memberikan solusi lain, jangan sampai warga merasa dibiarkan atau diabaikan pemerintah,” tutur Galih.
Hal ini juga kata Galih, sesuai arahan pimpinan dalam hal ini Kepala Dinsos Kabupaten Garut, Drs H Aji Sukarmaji dan Pj Bupati Garut Drs H Barnas Adjidin. Dimana diharapkan, bagaimana meningkatkan pelayanan kepada warga masyarakat secara baik dan prima.
Ditemui di lokasi, beberapa warga Kecamatan Karangpawitan, Tarogong Kidul dan Garut Kota, mengaku puas dengan penjelasan-penjelasan yang disampaikan Kabid Pemberdayaan Dinas Sosial Kabupaten Garut. Warga menyebut, jika semua pelayanan warga dengan humanis seperti itu, warga akan paham, sehingga tak ada ungkapan ribet atau berbelit dalam menyikapinya.
Pantauan hariangarutnews.com, puluhan warga bergantian diterima oleh Galih Mawariz tanpa henti. Mereka ada yang mau lahiran, kaitan penyakit gizi buruk atau stunting, juga yang konsultasi kaitan dengan pengajuan bantuan pendidikan melalui program KIP atau PIP. (Ndy)
