Dampak Kekeringan Harga Beras Melonjak, Bupati Garut Siapkan Langkah Antisipasi

FOKUS1,403 views

Rudy menyampaikan apresiasi dan sangat berterimakasih kepada dinas damkar, PDAM, dinas pertanian, kecamatan dan kepala desa sudah melakukan langkah-langkah, termasuk PMI dan juga entitas lain, telah membantu masyarakat yang kekurangan air.

“Kami siap membantu mengatasi kekeringan dengan turun langsung ke lapangan membawa alat alat untuk bisa mengatasi kekeringan terutama yang sumber airnya ada tapi alatnya tidak ada,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini Pemkab Garut sudah menyiapkan beras untuk disalurkan kepada warga yang kekurangan beras. Tapi tidak diumumkan langsung, karena khawatir digunakan atau dimanfaatkan oleh (oknum) orang-orang tertentu.

“Stok beras di Garut cukup, tapi harga akan naik sedikit. Kita juga akan membuat operasi pasar. Jadi ada (anggaran) Rp2 milliar yang akan digunakan untuk operasi pasar. Rp2 miliar ini dana yang kita dapatkan (dari pusat) dari menurunkan inflasi, untuk beras saja sekitar Rp2 miliar, karena sekarang yang butuh itu adalah beras,” terang Rudy.

Dampak yang ditimbulkan dari akibat kekeringan air tersebut juga menjadi kendala dan keluhan warga masyarakat di Kabupaten Garut, salah satunya dengan mahalnya harga beras di pasaran yang sangat memberatkan masyarakat.

“Saya selaku pembeli beras eceran merasa terbebani dengan kenaikan harga beras ini, meskipun cuman naik beberapa ribu rupiah saja,” ucap Heriansyah, warga kampung bojong larang.

Heriansyah berharap kepada pemerintah supaya harga beras tidak terus naik. Permasalahan melonjaknya harga beras ini, imbuh Heri, harus segera diatasi. (Tim Jobtrain-HGN)