HARIANGARUTNEWS.COM – Bupati Garut, Rudy Gunawan, menghadiri acara Pelantikan Pimpinan Cabang (PC) Dewan Masjid Indonesia (DMI) se-Kabupaten Garut Masa Bakti 2023-2028, di Gedung Lasminingrat, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Garut Kota, Kamis (22/06/2023).
Dalam kegiatan ini, sebanyak 30 Pengurus PC DMI di 30 kecamatan se-Kabupaten Garut dilantik oleh Ketua Pimpinan Daerah (PD) DMI Kabupaten Garut, Ust. A Usep Dana dan disaksikan langsung oleh Bupati Garut.
Dalam sambutannya, Bupati Garut mengucapkan selamat atas dilantiknya pengurus PC DMI Kabupaten Garut, dimana pelantikan ini merupakan bagian langkah konkret dalam rangka menjadikan masjid sebagai tempat beribadah yang nyaman, karena menurutnya masjid ini adalah bagian terpenting dalam kehidupan umat muslim. Ia berharap masjid bisa menjadi tempat untuk ber-habluminallah dan ber-habluminannas.
“Bapak-bapak sebagai pengurus dewan masjid di kecamatannya masing-masing, kita harus wajib memuliakan masjid itu sebagai hablumminallah dan habluminannas,” ujar Rudy.
Sementara itu, Ketua Dewan Mustasyar PD DMI Garut, Raden Aas Kosasih, menuturkan jika DMI ini memiliki 3 tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) yaitu idarah, imarah, dan ri’ayah.
“Pertama idarah yang fungsinya memanajemen dan mengorganisasikan dan lain sebagainya, keduanya imarah memakmurkan masjid jangan sampai istilahnya ahli masjid ini istilahnya ada yang tidak makan dan sebagainya didorong ekonominya sebagainya, yang ketiganya adalah ri’ayah, itu memelihara jangan sampai (seperti) kata Pak Bupati ini ada WC yang bau dan sebagainya,” tutur Aas.
Meski begitu, imbuh Aas, adanya DMI ini hanya bertindak sebagai wadah untuk mendorong agar masjid yang ada di Kabupaten Garut bisa terbina dan dibina.
“Sehingga jangan dijadikan masjid ini untuk sesuatu hal yang jelek untuk negara, bangsa, dan tentunya untuk kesatuan dan persatuan umat,” imbuhnya.
Selain itu, Aas mengatakan jika Bupati Garut menginformasikan bahwasannya Masjid Al-Jabbar yang ada di Garut bagian selatan nantinya akan diberikan kepada pengurus DMI Kabupaten Garut, untuk dikelola dan diurus oleh pengurus DMI kabupaten.
“Sehingga demikian bisa koordinasi dengan Pemda, kemudian yang lainnya juga Pak Bupati menekankan jangan sampai istilahnya masjid ini megah tapi jamaah takmirnya saja tidak ada,” tandasnya.