Susun Program Kerja, BNN RI Minta Pengurus GANNA Membuat Konten Menarik Tentang Bahaya Narkoba

FOKUS994 views

HARIANGARUTNEWS.COM – Pengurus Penggiat Anti Narkoba dari Gerakan Anti Narkotika Nusantara Amartha (GANNA) Indonesia menggelar pertemuan dengan Staf Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, yang juga Dewan Penasehat DPP GANNA,
dra. Yunis Farida Oktoris, M. Si, di Jalan MH Thamrin, Sahid Jaya Hotel, Lippo Cikarang, Bekasi, Rabu (14/03/2023).

Ketua Umum DPP GANNA, Heru Rahadian Setiaji, SPd.SD didampingi Sekjen DPP GANNA, Dede As’ad Syah Bani S.Kom dan Ketua DPD GANNA Kabupaten Bekasi, Sunardi Lintang beserta jajaran menyampaikan, selain sebagai ajang silaturahmi pertemuan yang digelar merupakan membahas program-program kerja GANNA kedepan.

“Ada empat program GANNA dalam membantu Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) yakni lingkungan bersih narkoba, lingkungan perusahaan bersih narkoba, lingkungan pendidikan bersinar dan lingkungan masyarakat bersinar,” ungkap Ketua Umum GANNA.

Empat program ini, kata Heru, yang menjadi bagian dalam rangka mewujudkan Indonesia semakin gemilang tanpa narkoba. Dirinya meminta seluruh jajaran GANNA memaknai dengan wujud nyata, bekerja dan membangun Negeri menuju era ke-emasan Indonesia yang bebas narkotika.

“Kita akan bentuk kader anti narkoba sampai ke tingkat RT dan RW. Dengan demikian, saya berharap masyarakat Indonesia dapat terhindar dari bahaya narkoba serta dapat mewujudkan masa depan yang lebih baik,” pungkas Heru Rahadian Setiadji.

Sementara itu, Dewan Penasehat GANNA, Yunis Farida Oktoris, dalam kesempatannya menyampaikan bahwa untuk menjalankan program kerja harus punya skala prioritas, mana yang lebih urgent dan harus didahulukan.

“Apa yang sudah dikerjakan selama ini sudah bagus cuma harus diperbaharui dan mengikuti perkembangan tekhnologi saat ini. Apa yang GANNA lakukan harus bisa dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat,” kata Yunis dihadapan para pengurus GANNA.

Sasaran garapan program GANNA, lanjut Yunis, yakni meliputi masyarakat seperti sektor kerja, pendidikan dan orang yang bermasalah dengan lingkungannya. Namun sasaran yang paling utama adalah keluarga yang merupakan lingkungan terkecil dalam bermasyarakat.

“Selain ke instansi pemerintah dan swasta, hal utama yang harus diutamakan yaitu pencegahan dengan mengadakan penyuluhan dari tingkat usia dini sampai dengan perguruan tinggi. Adapun pola pencegahan dibagi tiga tahapan yakni primer, sekunder dan tersier. Sedangkan untuk rencana program rehabilitasi adalah program kerja jangka panjang yang memerlukan persiapan matang,” bebernya.

Dia menambahkan, jika metode penyuluhan bahaya narkoba yang selama ini dilakukan tidak efektif lagi, dianjurkan GANNA membuat konten-konten menarik tentang Narkoba di media sosial misalnya YouTube, tik tok, Facebook, Instagram dan lainnya.

“Konten yang dibuat menarik dan lucu akan membuat masyarakat penasaran yang akhirnya ingin tahu apa isi dari konten tersebut. Kami mengajak kepada seluruh pengurus GANNA untuk bersinergi, bekerja keras bersama memperjuangkan keselamatan anak bangsa dari jeratan narkoba dengan metode yang lebih efektif dan tepat sasaran,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *